Buaya sepanjang dua meter sering muncul di tepi sungai Aceh Tamiang perbatasan antara Kampung Alur Cucur, Kecamatan Rantau dan Kampung Alur Bemban, Kecamatan Karang Baru.
"Tadi siang muncul lagi sepertinya sedang berjemur di tepi sungai. Tapi karena warga terlalu ribut, sehingga terdengar oleh buaya langsung melarikan diri (nyelam) ke sungai," kata Abdul Karim (46) warga setempat, Minggu.
Diutarakan Abdul Karim kemunculan hewan predator di aliran sungai dekat dengan perkampungan ini sangat meresahkan masyarakat sekitar. Pasalnya selain mengancam jiwa juga hewan ternak warga rawan menjadi sasaran mangsa.
"Karena diperkirakan buayanya lebih dari satu ekor. Tadi yang nampak itu masih buaya ukuran kecil paling dua meter," ucapnya.
"Kalau kemarin belum lama ini menurut keterangan saksi mata yang melihatnya sangat besar sekali sepertinya induk buaya. Kata orang tua sini untuk menangkapnya harus di pasang perangkap menggunakan umpan ayam hidup," sambungnya.
Machriansyah (47) warga Kampung Alur Bemban menyebutkan belum lama ini reptil buas itu juga timbul tiba-tiba mengejutkan warga yang sedang mancing di sungai Tamiang.
Sebelum buaya menampakkan wujudnya para pemancing lebih dulu mendengar suara ribut kawanan monyet ekor panjang dari arah seberang sungai.
"Kehadiran buaya muara itu ditandai dengan suara ribut gerombolan monyet yang tidak biasanya. Setelah kami cermati monyet-monyet itu seperti ketakutan melihat sesuatu dari dalam sungai ingin menerkamnya," sebutnya.
Machriansyah mengaku pernah melihat buaya sesekali naik ke darat atau tepi sungai diduga untuk mencari mangsa. Sejauh ini belum pernah ada laporan warga yang diterkam.
"Buya itu sudah sering sekali muncul dan menampakkan diri kepermukaan air. Tapi saya tidak bisa memastikan seberapa besar ukuran buaya itu," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Tadi siang muncul lagi sepertinya sedang berjemur di tepi sungai. Tapi karena warga terlalu ribut, sehingga terdengar oleh buaya langsung melarikan diri (nyelam) ke sungai," kata Abdul Karim (46) warga setempat, Minggu.
Diutarakan Abdul Karim kemunculan hewan predator di aliran sungai dekat dengan perkampungan ini sangat meresahkan masyarakat sekitar. Pasalnya selain mengancam jiwa juga hewan ternak warga rawan menjadi sasaran mangsa.
"Karena diperkirakan buayanya lebih dari satu ekor. Tadi yang nampak itu masih buaya ukuran kecil paling dua meter," ucapnya.
"Kalau kemarin belum lama ini menurut keterangan saksi mata yang melihatnya sangat besar sekali sepertinya induk buaya. Kata orang tua sini untuk menangkapnya harus di pasang perangkap menggunakan umpan ayam hidup," sambungnya.
Machriansyah (47) warga Kampung Alur Bemban menyebutkan belum lama ini reptil buas itu juga timbul tiba-tiba mengejutkan warga yang sedang mancing di sungai Tamiang.
Sebelum buaya menampakkan wujudnya para pemancing lebih dulu mendengar suara ribut kawanan monyet ekor panjang dari arah seberang sungai.
"Kehadiran buaya muara itu ditandai dengan suara ribut gerombolan monyet yang tidak biasanya. Setelah kami cermati monyet-monyet itu seperti ketakutan melihat sesuatu dari dalam sungai ingin menerkamnya," sebutnya.
Machriansyah mengaku pernah melihat buaya sesekali naik ke darat atau tepi sungai diduga untuk mencari mangsa. Sejauh ini belum pernah ada laporan warga yang diterkam.
"Buya itu sudah sering sekali muncul dan menampakkan diri kepermukaan air. Tapi saya tidak bisa memastikan seberapa besar ukuran buaya itu," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022