Pemerintah Kota Sabang menggelar Kick Of Meeting (KOM) Sanitasi Kota Sabang 2022 sebagai langkah awal dalam penyamaan persepsi serta penetapan skenario pelaksanaan pembangunan sanitasi di Pulau Weh itu.
Sekretaris Daerah Kota Sabang Zakaria, Selasa, mengatakan Pemko Sabang terus berupaya meningkatkan akses air bersih dan sanitasi di Sabang. Tahun ini, Sabang menargetkan nol persen warga buang air besar sembarangan dan 90 persen penanganan dan pengurangan persampahan.
“Sedangkan capaian akses sanitasi jamban layak Kota Sabang sampai Maret 2022 adalah 99,20 persen dengan jumlah gampong ODF (Open Defecation Free) atau bebas Buang Sir Besar Sembarangan (BABS) sebanyak 15 gampong," kata Zakaria Aula Bappeda Kota Sabang, Selasa.
Ia berharap dengan sinergi lintas sektor terkait dan bantuan dari berbagai pihak seperti BPPW Aceh, Unicef serta Yayasan Aceh Hijau, akses air bersih dan sanitasi di Kota Sabang dapat terus meningkat.
Sekda juga berterimakasih kepada berbagai pihak yang telah banyak memberikan perhatian kepada Kota Sabang terkait dengan upaya penanganan akses air bersih dan sanitasi di Kota Sabang hingga kini.
Pemko Sabang mengapresiasi Kelompok Kerja Sanitasi (Pokja) Sanitasi Kota Sabang atas upaya tanpa kenal lelah dan secara optimal berkesinambungan dalam mewujudkan pengelolaan sanitasi yang layak, aman dan berkelanjutan.
“Baik melalui inovasi Gerakan Bersama Sanitasi Aman dan Tuntas atau Geber Santun dan inovasi Pokja Sanitasi Saweu gampong atau Pos Saga,” katanya.
Sementara itu, Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sabang M Iqbal Sofyan menjelaskan sanitasi merupakan salah satu rencana dasar yang masih perlu menjadi perhatian dan prioritas pembangunan terutama di tingkat Kota Sabang.
Dalam hal ini, pemerintah terus berupaya menciptakan suatu lingkungan yang bersih, sehat dan jauh dari limbah, baik limbah cair maupun limbah padat.
"Penerapan pelayanan sanitasi ini adalah kebutuhan paling mendasar yang harus dipenuhi sehingga akan meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Kota Sabang secara umum,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Sekretaris Daerah Kota Sabang Zakaria, Selasa, mengatakan Pemko Sabang terus berupaya meningkatkan akses air bersih dan sanitasi di Sabang. Tahun ini, Sabang menargetkan nol persen warga buang air besar sembarangan dan 90 persen penanganan dan pengurangan persampahan.
“Sedangkan capaian akses sanitasi jamban layak Kota Sabang sampai Maret 2022 adalah 99,20 persen dengan jumlah gampong ODF (Open Defecation Free) atau bebas Buang Sir Besar Sembarangan (BABS) sebanyak 15 gampong," kata Zakaria Aula Bappeda Kota Sabang, Selasa.
Ia berharap dengan sinergi lintas sektor terkait dan bantuan dari berbagai pihak seperti BPPW Aceh, Unicef serta Yayasan Aceh Hijau, akses air bersih dan sanitasi di Kota Sabang dapat terus meningkat.
Sekda juga berterimakasih kepada berbagai pihak yang telah banyak memberikan perhatian kepada Kota Sabang terkait dengan upaya penanganan akses air bersih dan sanitasi di Kota Sabang hingga kini.
Pemko Sabang mengapresiasi Kelompok Kerja Sanitasi (Pokja) Sanitasi Kota Sabang atas upaya tanpa kenal lelah dan secara optimal berkesinambungan dalam mewujudkan pengelolaan sanitasi yang layak, aman dan berkelanjutan.
“Baik melalui inovasi Gerakan Bersama Sanitasi Aman dan Tuntas atau Geber Santun dan inovasi Pokja Sanitasi Saweu gampong atau Pos Saga,” katanya.
Sementara itu, Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sabang M Iqbal Sofyan menjelaskan sanitasi merupakan salah satu rencana dasar yang masih perlu menjadi perhatian dan prioritas pembangunan terutama di tingkat Kota Sabang.
Dalam hal ini, pemerintah terus berupaya menciptakan suatu lingkungan yang bersih, sehat dan jauh dari limbah, baik limbah cair maupun limbah padat.
"Penerapan pelayanan sanitasi ini adalah kebutuhan paling mendasar yang harus dipenuhi sehingga akan meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Kota Sabang secara umum,” katanya.
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022