Meulaboh (ANTARA Aceh) - Perum Bulog Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh memastikan ketersediaan stok beras 1.500 ton mencukupi selama tiga bulan ke depan untuk berbagai kebutuhan pemerintah wilayah barat selatan Aceh.
Kepala Sub Divre Perum Bulog Meulaboh, Hardiman Hasan di Meulaboh, Kamis mengatakan apabila jumlah tersebut tidak mencukupi untuk kebutuhan tiga kabupaten wilayah kerjanya maka segera dilakukan pengadaan dari Bulog Banda Aceh.
"Stok yang tersedia kami perkirakan aman untuk tiga bulan kedepan, apalagi saat ini kondisi masyarakat petani belum panen. Nanti setelah panen akan kita beli berapapun banyaknya, kita belum ada target, tapi kita upayakan terserap maksimal,"katanya.
Wilayah kerja Perum Bulog Meulaboh mencakupi Kabupaten Aceh Barat, Aceh Jaya dan Nagan Raya, sementara untuk pengadaan beras diharapkan terserap maksimal dari daerah sentra produksi yakni Nagan Raya dan Aceh Barat.
Hardiman menyampaikan, Bulog Meulaboh siap menampung beras petani seharga Rp7.300/kilogram dengan posisi sampai ke gudang, harga tersebut menurut dia jauh lebih rendah dari harga serapan penampung swasta dari luar Aceh.
Karena itu pencapaian target pengadaan seperti pada 2015 tidak maksimal karena petani cenderung menjual kepada penampung dari luar dengan harga yang relatif lebih mahal dari harga yang ditawarkan pemerintah.
"Seperti tahun kemarin itu tidak tercapai maksimal, kendala pertama adalah faktor pedagang luar masuk, bila harga dari luar lebih tinggi petani tentu menjual kepada mereka dan itu tidak bisa kita intervensi,"jelasnya.
Hardiman mengatakan, konÂdisi serupa juga dialami dalam pemÂbelian gabah kering giling (GBK) yang terus mengalami penurunan, harga pada Bulog Rp3.700, sementara swasta mampu menampung Rp5.500 per kilogram.
Meskipun demikian, ketersediaan stok pada Perum Bulog Meulaboh dipastikan dapat menangani semua kebutuhan, baik untuk penyaluran beras miskin (raskin) maupun beras untuk kebencanaan yang telah dipersiapkan untuk masing-masing kabupaten.
Selain itu, hasil koordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) setempat, belum ada rencana untuk melalukan operasi pasar karena kondisi harga beras cenderung stabil sejak memasuki awal 2016, namun demikian pihaknya mengaku siap melakukan operasi pasar bila dimintakan.
"Harga beras untuk dipasar wilayah kerja kita masih stabil, jadi belum ada rencana untuk turun operasi pasar. Tapi kegiatan itu pasti kita lakukan apabila sudah ada gejolak kenaikan, sebab itu merupakan bagian tugas Bulog," katanya.
Kepala Sub Divre Perum Bulog Meulaboh, Hardiman Hasan di Meulaboh, Kamis mengatakan apabila jumlah tersebut tidak mencukupi untuk kebutuhan tiga kabupaten wilayah kerjanya maka segera dilakukan pengadaan dari Bulog Banda Aceh.
"Stok yang tersedia kami perkirakan aman untuk tiga bulan kedepan, apalagi saat ini kondisi masyarakat petani belum panen. Nanti setelah panen akan kita beli berapapun banyaknya, kita belum ada target, tapi kita upayakan terserap maksimal,"katanya.
Wilayah kerja Perum Bulog Meulaboh mencakupi Kabupaten Aceh Barat, Aceh Jaya dan Nagan Raya, sementara untuk pengadaan beras diharapkan terserap maksimal dari daerah sentra produksi yakni Nagan Raya dan Aceh Barat.
Hardiman menyampaikan, Bulog Meulaboh siap menampung beras petani seharga Rp7.300/kilogram dengan posisi sampai ke gudang, harga tersebut menurut dia jauh lebih rendah dari harga serapan penampung swasta dari luar Aceh.
Karena itu pencapaian target pengadaan seperti pada 2015 tidak maksimal karena petani cenderung menjual kepada penampung dari luar dengan harga yang relatif lebih mahal dari harga yang ditawarkan pemerintah.
"Seperti tahun kemarin itu tidak tercapai maksimal, kendala pertama adalah faktor pedagang luar masuk, bila harga dari luar lebih tinggi petani tentu menjual kepada mereka dan itu tidak bisa kita intervensi,"jelasnya.
Hardiman mengatakan, konÂdisi serupa juga dialami dalam pemÂbelian gabah kering giling (GBK) yang terus mengalami penurunan, harga pada Bulog Rp3.700, sementara swasta mampu menampung Rp5.500 per kilogram.
Meskipun demikian, ketersediaan stok pada Perum Bulog Meulaboh dipastikan dapat menangani semua kebutuhan, baik untuk penyaluran beras miskin (raskin) maupun beras untuk kebencanaan yang telah dipersiapkan untuk masing-masing kabupaten.
Selain itu, hasil koordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) setempat, belum ada rencana untuk melalukan operasi pasar karena kondisi harga beras cenderung stabil sejak memasuki awal 2016, namun demikian pihaknya mengaku siap melakukan operasi pasar bila dimintakan.
"Harga beras untuk dipasar wilayah kerja kita masih stabil, jadi belum ada rencana untuk turun operasi pasar. Tapi kegiatan itu pasti kita lakukan apabila sudah ada gejolak kenaikan, sebab itu merupakan bagian tugas Bulog," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016