Dinas Kelautan Perikanan Kabupaten Aceh Timur menyatakan produksi garam di daerah itu mencapai 204 ton per tahun.

"Produksi garam rakyat di Aceh Timur mencapai 204 ton per tahun. Produksi ini mampu memenuhi  kebutuhan masyarakat," kata Kepala Dinas Kelautan Perikanan Kabupaten Aceh Timur Cut Ida Mariya di Aceh Timur, Kamis. 

Cut Ida Mariya mengatakan sentra produksi garam tersebut tersebar di sejumlah kecamatan pesisir di Kabupaten Aceh Timur. Seperti Peureulak, Darul Aman, dan Julok.

"Potensi pengembangan produksi garam di Aceh Timur menjanjikan. Apalagi didukung peluang pasar juga besar di Aceh Timur dengan jumlah 513 desa dalam 24 kecamatan," kata Cut Ida Mariya. 

Namun, kata Cut Ida Mariya, garam rakyat yang diproduksi di Aceh Timur masih dengan cara tradisional, sehingga belum mampu bersaing dengan gram produk pabrikan.

"Pasar garam Aceh Timur hanya dijual untuk kebutuhan lokal. Ada juga dijual ke beberapa daerah tetangga. Untuk pasar luar Aceh, garam Aceh Timur belum mampu bersaing," kata Cut Ida Mariya.

Oleh karena itu, kata Cut Ida Mariya, pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas pengolahan produksi garam. Terlebih bisa dilakukan secara modern, agar produksi lebih optimal.

Menurut Cut Ida Mariya, penerapan produksi garam secara modern lebih mudah dan menghasilkan keuntungan maksimal, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan petani garam di sepanjang pesisir Aceh Timur 

"Ke depan, kami akan fokus mengembangkan usaha garam rakyat yang diproduksi secara modern. Selain lebih menguntungkan, kualitas garam Aceh Timur juga bisa bersaing di pasar regional maupun nasional," kata Cut Ida Mariya.
 

Pewarta: Hayaturrahmah

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022