Meulaboh (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh optimis dapat menuntaskan program pengembangan infrastruktur ekonomi (PIE) agar dapat mempercepat peningkatan ekonomi masyarakat daerah setempat.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Aceh Barat T Fadli di Meulaboh, Minggu mengatakan program PIE 2015 daerah tersebut mendapat kucuran dana APBN Rp4 miliar lebih diperuntukan dua kecamatan.
Semoga PIE 2015 bermanfaat bagi masyarakat untuk pengembangan ekonomi, baik perorangan maupun kelompok dan untuk kedepannya bisa bergulir dan berkelanjutan memanfaatkan itu sebagai pengambang ekonomi wilayah desa, ujarnya.
Dikatakan, pada 2015 program PIE di Provinsi Aceh hanya diperuntukan kepada empat kabupaten yang kajian indikatornya ditentukan oleh Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang memiliki kriteria penyumbang angka kemiskinan dalam satu daerah.
Kabupaten Aceh Barat mendapat alokasi Rp4 miliar untuk dua kecamatan masing-masing Rp2 miliar yakni Woyla Timur delapan desa, kemudian Panton Reu empat desa, dana tersebut khusus digunakan untuk pengembangan infrastruktur ekonomi.
Fadli menyebutkan, daerah tersebut sudah berhasil mengembangkan beberapa infrastruktur ekonomi seperti jalan usaha tani, lokasi pembibitan, infrastruktur pendukung peternakan, serta sarana pertanian seperti handtracktor.
Ke depan fasilitas yang sudah ada dari program itu akan didukung oleh dinas lintas sektor, apakah itu persoalan pembibitan, pembenihan sawit dan sebagainya. PIE itu memang untuk pengembangan infrastruktur, tidak bisa diambil alih untuk pendampingan modal.
Lebih lanjut dikatakan, saat ini ada kelompok tani juga sudah berhasil membangun satu unit tempat pengilingan padi petani, usaha tersebut saat ini menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat desa, namun terpenting adalah sudah sangat membantu masyarakat petani lain dalam mengolah produksi pertanian mereka.
Apalagi saat ini perguliran Alokasi Dana Desa (ADD) cukup besar dan diharapkan dapat dikelola dengan baik, terutama adalah untuk membangun usaha berkelanjutan masyarakat pedesaan yang selama ini dikonotasikan rakyat miskin.
"Masih ada Kecamatan Arongan Lambalek, dikatagorikan sebagai salah satu daerah penyumbang masyarakat miskin di Aceh, harapan besar di sampaikan untuk kecamatan itu mendapatkan program PIE pada 2016," katanya.
Ada satu kecamatan lagi Arongan Lambalek dengan kriteria indikasi kemiskinan tertinggi. Pada pertemuan di Palembang baru-baru ini kami pertanyakan, tapi tidak ada jawaban pasti apakah Aceh Barat dapat program PIE 2016.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Aceh Barat T Fadli di Meulaboh, Minggu mengatakan program PIE 2015 daerah tersebut mendapat kucuran dana APBN Rp4 miliar lebih diperuntukan dua kecamatan.
Semoga PIE 2015 bermanfaat bagi masyarakat untuk pengembangan ekonomi, baik perorangan maupun kelompok dan untuk kedepannya bisa bergulir dan berkelanjutan memanfaatkan itu sebagai pengambang ekonomi wilayah desa, ujarnya.
Dikatakan, pada 2015 program PIE di Provinsi Aceh hanya diperuntukan kepada empat kabupaten yang kajian indikatornya ditentukan oleh Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang memiliki kriteria penyumbang angka kemiskinan dalam satu daerah.
Kabupaten Aceh Barat mendapat alokasi Rp4 miliar untuk dua kecamatan masing-masing Rp2 miliar yakni Woyla Timur delapan desa, kemudian Panton Reu empat desa, dana tersebut khusus digunakan untuk pengembangan infrastruktur ekonomi.
Fadli menyebutkan, daerah tersebut sudah berhasil mengembangkan beberapa infrastruktur ekonomi seperti jalan usaha tani, lokasi pembibitan, infrastruktur pendukung peternakan, serta sarana pertanian seperti handtracktor.
Ke depan fasilitas yang sudah ada dari program itu akan didukung oleh dinas lintas sektor, apakah itu persoalan pembibitan, pembenihan sawit dan sebagainya. PIE itu memang untuk pengembangan infrastruktur, tidak bisa diambil alih untuk pendampingan modal.
Lebih lanjut dikatakan, saat ini ada kelompok tani juga sudah berhasil membangun satu unit tempat pengilingan padi petani, usaha tersebut saat ini menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat desa, namun terpenting adalah sudah sangat membantu masyarakat petani lain dalam mengolah produksi pertanian mereka.
Apalagi saat ini perguliran Alokasi Dana Desa (ADD) cukup besar dan diharapkan dapat dikelola dengan baik, terutama adalah untuk membangun usaha berkelanjutan masyarakat pedesaan yang selama ini dikonotasikan rakyat miskin.
"Masih ada Kecamatan Arongan Lambalek, dikatagorikan sebagai salah satu daerah penyumbang masyarakat miskin di Aceh, harapan besar di sampaikan untuk kecamatan itu mendapatkan program PIE pada 2016," katanya.
Ada satu kecamatan lagi Arongan Lambalek dengan kriteria indikasi kemiskinan tertinggi. Pada pertemuan di Palembang baru-baru ini kami pertanyakan, tapi tidak ada jawaban pasti apakah Aceh Barat dapat program PIE 2016.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016