Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Aceh Utara menyebutkan harga tandan buah segar (TBS) di tingkat pengepul di daerah itu Rp600 per kilogram dari sebelumnya berkisar Rp1.000 per kilogram.
Ketua Apkasindo Aceh Utara Kastabuna di Lhokseumawe, Kamis, mengatakan sedangkan harga tandan buah segar sawit di tingkat pabrik mencapai Rp1.000 per kilogram.
"Petani resah karena harga sawit anjlok drastis usai lebaran Idul Adha menjadi Rp600 per kilogram. Padahal, sebelumnya sempat naik sejak pemerintah membuka mengizinkan ekspor CPO atau minyak mentah sawit," kata Kastabuna.
Menurut Kastabuna, anjloknya harga TBS sawit membuat petani di Kabupaten Aceh Utara kewalahan menutupi biaya. Apalagi saat ini harga pupuk sudah mulai naik tajam.
"Petani juga resah tangki timbun di sejumlah pabrik kepala sawit di Aceh Utara sudah mulai penuh. Keresahan petani beralasan karena khawatir pabrik menghentikan pembelian TBS karena tangki CPO sudah penuh karena ekspor minyak mentah sawit belum dilakukan," kata Kastabuna.
Kastabuna mengatakan saat ini ada beberapa pabrik sudah menghentikan operasionalnya, sehingga berimbas kepada pada turunnya harga tanda buah segar sawit di tingkat petani.
"Apkasindo berharap Kementerian Perdagangan RI segera bertindak mempercepat proses ekspor CPO agar harga sawit kembali normal dan petani dapat kembali sejahtera," kata Kastabuna
Muhammad Soleh, petani di Kabupaten Aceh Utara, mengatakan dirinya tidak bisa berbuat banyak atas anjloknya harga sawit. Murahnya harga TBS sawit tidak mampu menutupi biaya dikeluarkan petani untuk merawat dan upah pekerja.
"Biaya perawatan dan harga pupuk kini naik. Harga pupuk sawit paling murah Rp800 ribu per karung. Untuk menekan biaya, kami mengurangi pemakaian pupuk, dari tiga kilogram menjadi dua kilogram per tanaman. Selebihnya, kami gunakan pakai pupuk cair atau pupuk kandang," kata Muhammad Soleh.
Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara Lilis Indriansyah mengharapkan petani tetap merawat tanaman sawit di tengah anjloknya komoditas ekspor tersebut
"Kami juga minta pabrik membeli harga TBS sawit petani dengan harga yang mengacu pada peraturan Menteri Pertanian. Kami mengingatkan sanksi terhadap perusahaan yang melanggarnya," kata Lilis Indriansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Ketua Apkasindo Aceh Utara Kastabuna di Lhokseumawe, Kamis, mengatakan sedangkan harga tandan buah segar sawit di tingkat pabrik mencapai Rp1.000 per kilogram.
"Petani resah karena harga sawit anjlok drastis usai lebaran Idul Adha menjadi Rp600 per kilogram. Padahal, sebelumnya sempat naik sejak pemerintah membuka mengizinkan ekspor CPO atau minyak mentah sawit," kata Kastabuna.
Menurut Kastabuna, anjloknya harga TBS sawit membuat petani di Kabupaten Aceh Utara kewalahan menutupi biaya. Apalagi saat ini harga pupuk sudah mulai naik tajam.
"Petani juga resah tangki timbun di sejumlah pabrik kepala sawit di Aceh Utara sudah mulai penuh. Keresahan petani beralasan karena khawatir pabrik menghentikan pembelian TBS karena tangki CPO sudah penuh karena ekspor minyak mentah sawit belum dilakukan," kata Kastabuna.
Kastabuna mengatakan saat ini ada beberapa pabrik sudah menghentikan operasionalnya, sehingga berimbas kepada pada turunnya harga tanda buah segar sawit di tingkat petani.
"Apkasindo berharap Kementerian Perdagangan RI segera bertindak mempercepat proses ekspor CPO agar harga sawit kembali normal dan petani dapat kembali sejahtera," kata Kastabuna
Muhammad Soleh, petani di Kabupaten Aceh Utara, mengatakan dirinya tidak bisa berbuat banyak atas anjloknya harga sawit. Murahnya harga TBS sawit tidak mampu menutupi biaya dikeluarkan petani untuk merawat dan upah pekerja.
"Biaya perawatan dan harga pupuk kini naik. Harga pupuk sawit paling murah Rp800 ribu per karung. Untuk menekan biaya, kami mengurangi pemakaian pupuk, dari tiga kilogram menjadi dua kilogram per tanaman. Selebihnya, kami gunakan pakai pupuk cair atau pupuk kandang," kata Muhammad Soleh.
Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara Lilis Indriansyah mengharapkan petani tetap merawat tanaman sawit di tengah anjloknya komoditas ekspor tersebut
"Kami juga minta pabrik membeli harga TBS sawit petani dengan harga yang mengacu pada peraturan Menteri Pertanian. Kami mengingatkan sanksi terhadap perusahaan yang melanggarnya," kata Lilis Indriansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022