Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Petani kakao di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, resah dengan hama penggerek batang yang menjadi salah satu penyebab menurunnya produksi komoditi tersebut.

Munir, salah seorang petani di Desa Leubok Kliet, Kecamatan Geuredong Pasee, Selasa mengatakan, serangan hama penggerek batang menyebabkan tanaman kakao di daerahnya mati.

Ia menyebutkan, petani telah berusaha untuk mengendalikan hama itu dengan cara melakukan penyemprotan insektisida ke batang dan ranting.

Begitu juga upaya lain yang dilakukan adalah dengan membersihkan kebun secara rutin. Akan tetapi, tidak banyak membawa perubahan dan hama tetap saja menggerogoti tanaman hingga akhirnya mati, ujar Munir.

Lanjutnya, pada tanaman yang sudah berbuah, akibat serangan hama ketika dilakukan panen, buah kakao saat dibelah bijinya sudah rusak karena menggumpal dan menghitam di dalamnya, hanya sebagian kecil dari puluhan butir biji saja yang masih bisa diambil karena belum menghitam dan mengeras.

"Jika bijinya tidak berkualitas, padahal produksi kakao menjadi salah satu andalan bagi petani di daerah ini, jika kualitas kakao kurang bagus sangat mempengaruhi pendapatan," ungkap Munir lagi.

Terkait serangan hama yang menyerang tanaman kakao, petani sangat mengharapkan perhatian dari dinas terkait di Aceh Utara, seperti pembinaan dan penyuluhan tentang cara membudidayakan tanaman dengan baik dan benar, sehingga dapat berproduksi maksimal.  

Apalagi, sebagian petani di kawasan tersebut menggantungkan hidupnya dari berkebun kakao, katanya.

Pewarta: Pewarta : Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016