Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Irwansyah, ST meminta Dinas Kebersihan dan Keindaham Kota (DK3) Banda Aceh membuat program prioritas untuk membangun jaringan pipa penyaluran gas gratis bagi warga miskin di Gampong Jawa dan Gampong Pande, Kecamatan Kutaraja.
''Sampai sekarang baru 23 rumah warga miskin yang dapat gas gratis dari target 400 rumah. Belum 10 persen, untuk itu dinas terkait harus mengenjot pembangunan jaringan pipa gas sebagai program prioritas, dengan mengeser yang kurang perlu,'' kata Irwansyah.
Selain mengusulkan dana dalam APBK-P tahun ini, Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota perlu menganggarkan anggaran yang cukup pada tahun 2017 mendatang, sehingga target 400 rumah bisa terwujud dalam dua tahun mendatang.
Dewan, kata politisi PKS Banda Aceh, pasti akan mendukung program-program yang diperuntukkan untuk kesejahteraan warga di Gampong Jawa dan Gampong Pande. Pemberian gas gratis bagi warga di kedua desa tersebut sebagai kompensasi Pemko Banda Aceh atas efek yang ditimbulkan dari keberadaan TPA di sana.
Keinginan dinas terkait ingin meminta dana dari Baitul Mal, Irwansyah tidak mempersoalkan sebatas dibolehkan oleh aturan. Konon lagi, jaringan itu diperuntukkan bagi warga miskin di dua desa pinggiran kota.
''Bila ingin meminta dana Baitul Mall harus dikonsultasikan dulu, sehingga tidak melanggar syariah. Karena untuk kebutuhan warga miskin, mungkin bisa diperoleh dari bagian infak dan sadaqah,'' sebut Sekretaris Umum DPD PKS Banda Aceh ini menjelaskan.
Seiring terus meningkat produksi sampah kota hampir mencapai 200 ton setiap hari, anggota Komisi C DPRK Banda Aceh ini meminta, Pemko Banda Aceh terus mendorong untuk mempercepat pemindahan pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) bersama yang dibangun di kawasan Blang Bintang, Aceh Besar.
Kehadiran TPA bersama yang dibiayai APBN itu, sangat penting bagi kenyamanan dan kebersihan Kota Banda Aceh yang semakin padat. Ibukota Propinsi Aceh ini, dari tahun ke tahun semakin sulit mengelola sampah di TPA Gampong Jawa yang luasnya sangat terbatas dan berada dikawasan penduduk warga dua desa.
''Kita berharap, biaya operasional TPA bersama bagi dua daerah, Banda Aceh dan Aceh Besar nantinya dapat dibantu oleh Pemda Aceh melalui APBA setiap tahunnnya, sehingga bisa dikelola dengan baik,'' tutup Irwansyah.(ADV)
''Sampai sekarang baru 23 rumah warga miskin yang dapat gas gratis dari target 400 rumah. Belum 10 persen, untuk itu dinas terkait harus mengenjot pembangunan jaringan pipa gas sebagai program prioritas, dengan mengeser yang kurang perlu,'' kata Irwansyah.
Selain mengusulkan dana dalam APBK-P tahun ini, Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota perlu menganggarkan anggaran yang cukup pada tahun 2017 mendatang, sehingga target 400 rumah bisa terwujud dalam dua tahun mendatang.
Dewan, kata politisi PKS Banda Aceh, pasti akan mendukung program-program yang diperuntukkan untuk kesejahteraan warga di Gampong Jawa dan Gampong Pande. Pemberian gas gratis bagi warga di kedua desa tersebut sebagai kompensasi Pemko Banda Aceh atas efek yang ditimbulkan dari keberadaan TPA di sana.
Keinginan dinas terkait ingin meminta dana dari Baitul Mal, Irwansyah tidak mempersoalkan sebatas dibolehkan oleh aturan. Konon lagi, jaringan itu diperuntukkan bagi warga miskin di dua desa pinggiran kota.
''Bila ingin meminta dana Baitul Mall harus dikonsultasikan dulu, sehingga tidak melanggar syariah. Karena untuk kebutuhan warga miskin, mungkin bisa diperoleh dari bagian infak dan sadaqah,'' sebut Sekretaris Umum DPD PKS Banda Aceh ini menjelaskan.
Seiring terus meningkat produksi sampah kota hampir mencapai 200 ton setiap hari, anggota Komisi C DPRK Banda Aceh ini meminta, Pemko Banda Aceh terus mendorong untuk mempercepat pemindahan pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) bersama yang dibangun di kawasan Blang Bintang, Aceh Besar.
Kehadiran TPA bersama yang dibiayai APBN itu, sangat penting bagi kenyamanan dan kebersihan Kota Banda Aceh yang semakin padat. Ibukota Propinsi Aceh ini, dari tahun ke tahun semakin sulit mengelola sampah di TPA Gampong Jawa yang luasnya sangat terbatas dan berada dikawasan penduduk warga dua desa.
''Kita berharap, biaya operasional TPA bersama bagi dua daerah, Banda Aceh dan Aceh Besar nantinya dapat dibantu oleh Pemda Aceh melalui APBA setiap tahunnnya, sehingga bisa dikelola dengan baik,'' tutup Irwansyah.(ADV)
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016