Banda Aceh (ANTARA) - Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banda Aceh membuka lima jurusan baru untuk pelatihan kompetensi bagi masyarakat, sesuai dengan delapan misi (Asta Cita) Presiden Prabowo Subianto dalam upaya menekan angka pengangguran di Indonesia.
“Di tahun 2025 kita akan fokus pada beberapa program sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo, sehingga ada sinergi antar program pemerintah pusat dan yang ada di daerah,” kata Kepala BPVP Banda Aceh Rahmad Faisal di Banda Aceh, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan Rahmad di sela-sela membuka Festival Pelatihan Vokasi 2024 Kementerian Ketenagakerjaan di Banda Aceh, sebagai salah satu langkah untuk memperkenalkan BPVP kepada masyarakat yang lebih luas.
Ia menjelaskan ada lima jurusan atau sektor yang menjadi fokus BPVP Banda Aceh tahun depan untuk meningkatkan kompetensi masyarakat dalam menghadapi tantangan dunia kerja.
Di antaranya, lanjut Rahmad, sektor pertanian, hospitality, industri kreatif berbasis teknologi, caregiver atau perawat lansia dan sektor hilirisasi.
“Ini yang harus kita kembangkan, kita tingkatkan kompetensinya ke depan agar peserta pelatihan yang kita latih ke depannya itu bisa bekerja atau bisa mandiri sektor tersebut,” katanya.
Ia menambahkan, peningkatan kompetensi lima sektor ini juga sudah dimulai mulai dilakukan pada akhir tahun ini. Saat ini BPVP Banda Aceh juga sedang memberi pelatihan pengembangan hidroponik berbasis Internet of Things (IoT) untuk sektor pertanian.
Selanjutnya, pelatihan digital marketing, konten kreator, editor dan lainnya untuk industri kreatif serta juga pelatihan pariwisata untuk mendukung sektor hospitality dan program caregiver yang bekerjasama dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
“Tahun 2023 kami bekerjasama dengan BP2MI untuk program pelatihan bahasa Jepang dan sudah dikirim 13 orang untuk bekerja di Jepang. Mudah-mudahan tahun 2025 kita akan lakukan lagi kerjasama dengan BP2MI, sehingga masyarakat kita, khususnya perawat bisa bekerja di luar negeri,” ujarnya.
Ke depan, Rahmad berharap sinergi lintas sektor yang selama ini sudah terbangun dalam mengembangkan kompetensi masyarakat Aceh terus berjalan dengan baik. Kerjasama sangat dibutuhkan untuk meningkatkan keahlian masyarakat dan menuntaskan angka pengangguran di Aceh.
“Saat ini BPVP juga membuka pendaftaran fast track, jadi siapa yang tercepat nanti akan menjadi peserta di tahun 2025,” ujarnya.