Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Aceh mendukung penuh langkah Bank Syariah Indonesia (BSI) Aceh memproses izin acquirer mesin ATM dari VISA guna memudahkan turis asing menarik uang secara tunai di tanah rencong.
"Kita dukung penuh langkah perbankan di Aceh yang tengah memproses izin tersebut, agar dapat melayani penarikan uang tunai dari kartu ATM milik bank-bank luar negeri,” kata Kepala Disbudpar Aceh Almuniza Kamal, di Banda Aceh, Sabtu.
Hal itu disampaikan Almuniza menanggapi viralnya sebuah video wisatawan asing asal Australia yang mengeluh kesulitan menarik uang tunai di sejumlah ATM saat berwisata di Aceh.
Di mana, kartu ATM mereka tidak bisa digunakan untuk melakukan penarikan uang di mesin Bank Aceh Syariah (BAS) dan Bank Syariah Indonesia (BSI).
Almuniza menegaskan, Disbudpar saat ini sedang memperkuat posisi Aceh sebagai daerah yang memiliki destinasi wisata unggulan di Indonesia melalui promosi pariwisata hingga pengembangan wisata berkelanjutan pasca pandemi COVID-19.
Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Aceh. Namun, dukungan dari semua pemangku kepentingan sangat diperlukan untuk meningkatkan industri pariwisata di Aceh.
"Karena itu kita terus berupaya menyiapkan seluruh fasilitas pendukung yang dibutuhkan para wisatawan," ujarnya.
Almuniza berharap, proses izin acquirer mesin ATM dari VISA yang tengah dilakukan pihak perbankan syariah (BSI) itu segera terealisasi, sehingga kasus serupa tidak terulang kembali.
“Semoga hal-hal seperti ini tidak terulang lagi, mengingat kita tengah menggencarkan promosi pariwisata dan juga berupaya menyiapkan seluruh fasilitas pendukungnya," kata Almuniza.
Untuk diketahui, setelah video keluhan wisatawan asing tersebut viral, Regional CEO BSI Aceh Wisnu Sunandar mengabarkan bahwa saat ini pihaknya sedang memproses izin acquirer mesin ATM dari VISA agar seluruh mesin ATM BSI dapat melayani penarikan uang tunai dari kartu ATM milik bank-bank luar negeri.
"Saat ini BSI hanya memiliki izin issuer kartu sehingga kartu debit VISA BSI dapat digunakan untuk menarik uang dari mesin-mesin ATM berlogo VISA di luar negeri (worldwide)," demikian Wisnu.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Kita dukung penuh langkah perbankan di Aceh yang tengah memproses izin tersebut, agar dapat melayani penarikan uang tunai dari kartu ATM milik bank-bank luar negeri,” kata Kepala Disbudpar Aceh Almuniza Kamal, di Banda Aceh, Sabtu.
Hal itu disampaikan Almuniza menanggapi viralnya sebuah video wisatawan asing asal Australia yang mengeluh kesulitan menarik uang tunai di sejumlah ATM saat berwisata di Aceh.
Di mana, kartu ATM mereka tidak bisa digunakan untuk melakukan penarikan uang di mesin Bank Aceh Syariah (BAS) dan Bank Syariah Indonesia (BSI).
Almuniza menegaskan, Disbudpar saat ini sedang memperkuat posisi Aceh sebagai daerah yang memiliki destinasi wisata unggulan di Indonesia melalui promosi pariwisata hingga pengembangan wisata berkelanjutan pasca pandemi COVID-19.
Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Aceh. Namun, dukungan dari semua pemangku kepentingan sangat diperlukan untuk meningkatkan industri pariwisata di Aceh.
"Karena itu kita terus berupaya menyiapkan seluruh fasilitas pendukung yang dibutuhkan para wisatawan," ujarnya.
Almuniza berharap, proses izin acquirer mesin ATM dari VISA yang tengah dilakukan pihak perbankan syariah (BSI) itu segera terealisasi, sehingga kasus serupa tidak terulang kembali.
“Semoga hal-hal seperti ini tidak terulang lagi, mengingat kita tengah menggencarkan promosi pariwisata dan juga berupaya menyiapkan seluruh fasilitas pendukungnya," kata Almuniza.
Untuk diketahui, setelah video keluhan wisatawan asing tersebut viral, Regional CEO BSI Aceh Wisnu Sunandar mengabarkan bahwa saat ini pihaknya sedang memproses izin acquirer mesin ATM dari VISA agar seluruh mesin ATM BSI dapat melayani penarikan uang tunai dari kartu ATM milik bank-bank luar negeri.
"Saat ini BSI hanya memiliki izin issuer kartu sehingga kartu debit VISA BSI dapat digunakan untuk menarik uang dari mesin-mesin ATM berlogo VISA di luar negeri (worldwide)," demikian Wisnu.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022