Listrik di Desa Pulau Siumat, Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue, padam sudah dua minggu lamanya.
Kepala Desa Pulau Siumat Aryunan di Simeulue, Senin, mengatakan penyebab padamnya listrik di desa berjarak 2,5 jam perjalanan laut dari kota Sinabang, ibu kota Kabupaten Simeulue itu karena mesin utama pembangkit listrik mengalami kerusakan.
"Kata petugas PLN mesin pembangkit listrik rusak, sehingga listrik di desa ini tidak berfungsi," kata Aryunan.
Menurut Aryunan, akibat padamnya listrik, masyarakat di desa itu menggunakan lampu berbahan bakar minyak tanah (teflok) di malam hari.
"Kami berharap mesin listrik tersebut segera diperbaiki, sehingga masyarakat tidak merasa kesulitan lagi," ujar Aryunan.
Kepala PLN Simeulue Syahrul mengatakan mesin pembangkit listrik di Desa Pulau Siumat dua unit. Satu di antaranya mengalami kerusakan pada komponen mesin dan sedang dalam tahap pemesanan.
"Kami masih menunggu pengiriman komponen mesin dan juga teknisi untuk melakukan perbaikan," kata Syahrul.
Syahrul mengatakan mengatakan mesin yang menyala hanya satu unit, sehingga petugas membuat kebijakan dengan menghidupkan pagi hingga sore hari, sementara malam hari dimatikan.
"Malam hari warga minta listrik di padamkan semua karena mereka tidak mau listrik hidup bergilir," ujar Syahrul.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Kepala Desa Pulau Siumat Aryunan di Simeulue, Senin, mengatakan penyebab padamnya listrik di desa berjarak 2,5 jam perjalanan laut dari kota Sinabang, ibu kota Kabupaten Simeulue itu karena mesin utama pembangkit listrik mengalami kerusakan.
"Kata petugas PLN mesin pembangkit listrik rusak, sehingga listrik di desa ini tidak berfungsi," kata Aryunan.
Menurut Aryunan, akibat padamnya listrik, masyarakat di desa itu menggunakan lampu berbahan bakar minyak tanah (teflok) di malam hari.
"Kami berharap mesin listrik tersebut segera diperbaiki, sehingga masyarakat tidak merasa kesulitan lagi," ujar Aryunan.
Kepala PLN Simeulue Syahrul mengatakan mesin pembangkit listrik di Desa Pulau Siumat dua unit. Satu di antaranya mengalami kerusakan pada komponen mesin dan sedang dalam tahap pemesanan.
"Kami masih menunggu pengiriman komponen mesin dan juga teknisi untuk melakukan perbaikan," kata Syahrul.
Syahrul mengatakan mengatakan mesin yang menyala hanya satu unit, sehingga petugas membuat kebijakan dengan menghidupkan pagi hingga sore hari, sementara malam hari dimatikan.
"Malam hari warga minta listrik di padamkan semua karena mereka tidak mau listrik hidup bergilir," ujar Syahrul.
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022