Banda Aceh (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh Irwansyah mengharapkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 820 Kota Banda Aceh menjadi momentum melestarikan budaya.
Pernyataan tersebut disampaikan Irwansyah saat memimpin rapat paripurna istimewa HUT Kota Banda Aceh di Gedung Utama DPRK Banda Aceh, Selasa. Rapat dihadiri para wakil ketua dan anggota DPRK, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh, unsur Forkopimda Kota Banda Aceh serta mantan wali kota.
Dalam sambutannya, Irwansyah mengatakan peringatan hari jadi ini menjadi momentum reflektif dan inspiratif bagi kita semua untuk terus melestarikan budaya dan kearifan lokal Aceh, terutama nilai-nilai adat yang menjadi jati diri masyarakat Banda Aceh.
“Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka HUT ini hendaknya tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga mengandung muatan edukasi dan spiritual yang membangkitkan semangat cinta terhadap sejarah, adat, dan budaya kita,” kata Irwansyah.
Menurutnya, penting untuk memastikan bahwa seluruh rangkaian kegiatan tidak bertentangan dengan nilai-nilai syariat dan adat Aceh. Justru sebaliknya, harus menjadi wadah untuk memperkuat identitas keacehan, serta memperkenalkan seni tradisional.
Ia menuturkan, perkembangan kota tentunya bukan hanya unggul dalam pembangunan fisik, tetapi juga sebagai pusat budaya dan simbol keberagaman yang harmonis.
Baca: Wali Kota komit selesaikan utang Pemko Banda Aceh
Sebagai kota warisan sejarah dan peradaban Islam, Banda Aceh memiliki tanggung jawab besar untuk merawat nilai-nilai budaya, adat istiadat, serta toleransi dalam kehidupan masyarakatnya.
“Dalam kesempatan hari jadi Kota Banda Aceh ke 820 ini, kami mewakili seluruh anggota DPRK Banda Aceh memberikan apresiasi yang setingginya dan berterima kasih kepada Pemerintah Kota Banda Aceh bersama forkopimda yang sudah bersinergi dalam membangun,” ujarnya.
Irwansyah juga mengajak dan mengimbau untuk terus meningkatkan pengabdian dan kepedulian kepada masyarakat. Membina kerukunan dan saling mendukung antara eksekutif dan legislatif, sehingga setiap program dan kegiatan yang telah direncanakan, dapat terwujud dan terlaksana sebagaimana yang kita harapkan bersama.
”Kepada masyarakat warga Kota Banda Aceh, kita menghimbau untuk selalu menggalang persatuan dan kesatuan, untuk senantiasa menjaga keharmonisan dan kebersamaan sesama warga kota,” ujarnya.
Secara khusus, dirinya menyampaikan kepada pemerintah kota Banda Aceh, bahwa aspek penegakan syariat islam di Kota Banda Aceh merupakan aspek yang sangat penting dan memerlukan perhatian serius dari seluruh pihak.
Dalam konteks ini, pendekatan preventif menjadi langkah strategis yang perlu terus diupayakan guna mengurangi potensi terjadinya pelanggaran.
“Karena itu, partisipasi aktif masyarakat dalam mengantisipasi serta mendeteksi secara dini setiap indikasi pelanggaran syariat islam sangatlah dibutuhkan, demi terciptanya tatanan sosial yang harmonis dan selaras dengan nilai-nilai syar’i,” tutup Irwansyah.
Baca: Wali Kota Banda Aceh ancam cabut izin untuk pengusaha yang langgar syariat Islam