Singkil (ANTARA Aceh) - Salah seorang penumpang, Yani melahirkan di dalam kapal Ferry KMP Teluk Singkil saat dalam pelayaran menuju Nias, Sumatera Utara, Kamis (14/7) dini hari, sebagai dampak guncangan akibat badai.
"Karena ada guncangan akibat ombak, maka dia langsung merasakan sakit dan mengatakan akan melahirkan. Alhamdulillah ia melahirkan dengan selamat setelah dibantu seorang bidan," kata Tety Lase, saudara Yani, di pelabuhan Ferry Singkil, Kamis.
Ia menjelaskan, saat berangkat dari Pelabuhan Singkil pada Rabu (13/7) pukul 22.00 WIB cuaca baik-baik saja. Namun setelah dua jam perjalanan angin yang disertai hujan pun turun membuat kapal yang ditumpangi mulai goyang.
Bahkan, katanya, kapal tersebut hampir terbalik karena dihantam ombak.
Kapal akhirnya kembali ke Pelabuhan Singkil untuk menghindari terjadinya musibah.
Menurutnya, kapal semakin goyang membuat Yani semakin merasa pusing di dalam kapal.
"Gara-gara badai itulah, dia jadi pusing dan merasa kesakitan seperti ingin keluar (melahirkan)," katanya.
Lanjutnya, sekira pukul 03.00 WIB, ia tidak bisa lagi menahan sakit, akhirnya ia melahirkan seorang anak perempuan dan dibantu oleh seorang bidan yang juga sebagai penumpang kapal tersebut.
Kemudian, setelah berhasil bersandar balik ke Singkil, ia langsung dibawa ke Puskesmas Singkil untuk diberi perawatan intensif.
Di sisi lain Syahbandar Pelabuhan Singkil, Sorgia Purba kepada wartawan mengatakan, sebelum keberangkatan ke Nias cuaca tidak ada masalah. Bahkan menurutnya, cuaca saat itu sangat layak untuk berlayar menuju Nias.
"Sebelum berangkat cuaca bagusnya, makanya kita izinkan kapal ini berangkat menuju Nias," katanya.
Namun, cuaca saat itu memang sulit diprediksi. Pihaknya baru mengetahui cuaca buruk ketika sekira satu jam perjalanan kapal dari Pelabuhan Singkil.
Sementara itu, seorang anak buah kapal yang sempat ditemui menjelaskan, mereka terpaksa putar balik lantaran tidak kuat melawan arus yang begitu kencang ditambah gelombang yang tinggi membuat kapal goyang.
"Terpaksa kita balik arah ke Singkil, karena kita saat itu melawan arus dan angin, makanya kita balik ke Singkil demi keselamatan penumpang," ujarnya.
Ia menambahkan, cuaca buruk juga dialami oleh kapal lainnya yang menuju ke Nias. Ia sempat melihat di global positioning system (GPS) bahwa arah ke tujuan sudah tidak terlihat.
"Kapal dari Sibolga yang mau ke Nias juga balik ke Sibolga lagi, karena badai tadi," katanya.
Kapal tersebut berangkat dari Singkil hari Rabu (13/7) pukul 22.00 WIB, karena cuaca buruk kapal berbalik arah ke Singkil. Kemudian,kembali diberangkatkan ke Nias pada hari Kamis pukul 11.00 WIB.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016