Banda Aceh (ANTARA) - MPW Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Aceh berharap pemerintah provinsi hingga Pemerintah Pusat memperhatikan kondisi musibah banjir yang saat ini sedang dilanda banjir.
"Tidak salah jika kita minta bantuan dari pemerintah pusat untuk menangani banjir di Aceh Singkil," kata Ketua MPW ICMI Aceh, Taqwaddin, di Aceh Singkil, Minggu.
Pernyataan itu disampaikan Taqwaddin saat melakukan pelantikan pengurus MPD ICMI Aceh Singkil yang dinahkodai Aslym Combih, di Oproom Setdakab Aceh Singkil.
Dalam momen pelantikan tersebut, Taqwaddin mengingatkan pengurus ICMI perlu membantu pemerintah setempat memikirkan solusi mengatasi permasalah banjir di Aceh Singkil, tidak boleh pasrah.
Jika tidak mampu diselesaikan daerah, maka harus meminta bantuan Pemerintah Aceh yang memiliki kewenangan lebih, termasuk ke Pemerintah Pusat, mengingat musibah ini terus berulang setiap tahunnya.
"Melalui forum ini saya minta untuk MPD ICMI Singkil untuk serius memberikan kontribusi pemikirannya mengatasi masalah banjir ini dari perspektif hulu ke hilir. Jadi pendekatannya harus holistik," ujarnya.
Salah satu yang dapat dilakukan, lanjut dia, pengurus ICMI bisa membangun komunikasi dan koordinasi dengan semua Anggota DPR RI asal Dapil 1 Aceh, serta dengan berbagai pejabat tinggi kementerian.
"Atau langsung ke Presiden agar beliau
mengatasi masalah banjir ini melalui proyek strategis nasional (PSN). Hemat saya, jika masalah ini sampai ke Presiden. Apalagi figur Prabowo yang memang dikenal lebih empati pada persoalan kebencanaan," katanya.
Dirinya menambahkan, upaya mencari solusi banjir ini perlu dipercepat, mengingat Aceh Singkil merupakan daerah hilir dari tujuh kabupaten/kota yaitu Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Subulussalam, Singkil, Pakpak, dan Dairi Sumatera Utara.
"Jadi wajar jika masalah ini ditangani langsung oleh Presiden RI. Jika perlu melalui Pemerintah Pusat lakukan komunikasi internasional dengan negara donor untuk meminta dibantu menyelesaikan masalah ini. Jika kita mau, Insya Allah semua masalah bisa diselesaikan," demikian Pungkas Taqwaddin.