Sebanyak 189 unit rumah warga di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh mengalami kerusakan akibat diterjang banjir bandang, yang dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi, menurut Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA).
“Kondisi terakhir, air masih tergenang di pemukiman masyarakat,” kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) di Banda Aceh, Kamis.
Ilyas menjelaskan banjir bandang di Aceh Tenggara mulai terjadi sejak Minggu (30/10) lalu, kemudian banjir terus berulang dalam tiga hari terakhir akibat curah hujan tinggi.
Baca juga: Ketua dewan tinjau korban banjir di hilir Aceh Tamiang, singgung pemda soal tanggul jebol
Ada sembilan kecamatan yang diterpa banjir, meliputi Kecamatan Babussalam sebanyak dua desa, Lawe Alas berjumlah lima desa, Babul Rahmah enam desa, Darul Hasanah enam desa, Bambel empat desa, Lawe Sigala-Gala dua desa, Ketambe tiga desa, Bukit Tusam tiga desa, dan Tanoh Alas satu desa.
“Hujan deras yang mengguyur wilayah Aceh Tenggara memicu terjadinya banjir yang menggenangi rumah-rumah warga, pasar, dan sekolah serta menyebabkan jebolnya beberapa tanggul dan oprit jembatan,” katanya.
Baca juga: Akses Aceh-Sumut terputus banjir, pengendara dari Medan bertumpuk di SPBU
Akibatnya, kata Ilyas, terdapat 189 unit rumah warga yang rusak, di antaranya 47 unit rusak berat, tiga unit rusak sedang, dan 139 unit rusak ringan.
Selain itu juga terdapat lima jembatan penghubung antar desa putus total, pagar Puskesmas yang jebol serta beberapa kerusakan fasilitas umum lainnya.
BPBA mencatat, data sementara korban terdampak sebanyak 1.846 jiwa dalam 466 kepala keluarga (KK) yang tersebar di Kecamatan BukitTusam, Darul Hasanah, Lawe Sigala-Gala, Babul Rahmah dan dan Lawe Alas.
Baca juga: Pj Bupati Aceh Timur dihadang banjir saat hendak tinjau banjir
“Pengungsi masih dalam pendataan, sedangkan korban jiwa yang meninggal dunia sebanyak dua orang akibat terseret arus banjir, yaitu Samine (55) dan Siah Indah (15),” katanya.
Menurut Ilyas, BPBD Aceh Tenggara terus melakukan berbagai upaya seperti kaji cepat dan pendataan, normalisasi beberapa titik sungai serta mengevakuasi warga yang terdampak banjir.
“BPBD juga mengerahkan dua unit alat berat, memasang tenda pengungsi dan membuat dapur umum, serta mengimbau agar masyarakat terus waspada bencana,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
“Kondisi terakhir, air masih tergenang di pemukiman masyarakat,” kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) di Banda Aceh, Kamis.
Ilyas menjelaskan banjir bandang di Aceh Tenggara mulai terjadi sejak Minggu (30/10) lalu, kemudian banjir terus berulang dalam tiga hari terakhir akibat curah hujan tinggi.
Baca juga: Ketua dewan tinjau korban banjir di hilir Aceh Tamiang, singgung pemda soal tanggul jebol
Ada sembilan kecamatan yang diterpa banjir, meliputi Kecamatan Babussalam sebanyak dua desa, Lawe Alas berjumlah lima desa, Babul Rahmah enam desa, Darul Hasanah enam desa, Bambel empat desa, Lawe Sigala-Gala dua desa, Ketambe tiga desa, Bukit Tusam tiga desa, dan Tanoh Alas satu desa.
“Hujan deras yang mengguyur wilayah Aceh Tenggara memicu terjadinya banjir yang menggenangi rumah-rumah warga, pasar, dan sekolah serta menyebabkan jebolnya beberapa tanggul dan oprit jembatan,” katanya.
Baca juga: Akses Aceh-Sumut terputus banjir, pengendara dari Medan bertumpuk di SPBU
Akibatnya, kata Ilyas, terdapat 189 unit rumah warga yang rusak, di antaranya 47 unit rusak berat, tiga unit rusak sedang, dan 139 unit rusak ringan.
Selain itu juga terdapat lima jembatan penghubung antar desa putus total, pagar Puskesmas yang jebol serta beberapa kerusakan fasilitas umum lainnya.
BPBA mencatat, data sementara korban terdampak sebanyak 1.846 jiwa dalam 466 kepala keluarga (KK) yang tersebar di Kecamatan BukitTusam, Darul Hasanah, Lawe Sigala-Gala, Babul Rahmah dan dan Lawe Alas.
Baca juga: Pj Bupati Aceh Timur dihadang banjir saat hendak tinjau banjir
“Pengungsi masih dalam pendataan, sedangkan korban jiwa yang meninggal dunia sebanyak dua orang akibat terseret arus banjir, yaitu Samine (55) dan Siah Indah (15),” katanya.
Menurut Ilyas, BPBD Aceh Tenggara terus melakukan berbagai upaya seperti kaji cepat dan pendataan, normalisasi beberapa titik sungai serta mengevakuasi warga yang terdampak banjir.
“BPBD juga mengerahkan dua unit alat berat, memasang tenda pengungsi dan membuat dapur umum, serta mengimbau agar masyarakat terus waspada bencana,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022