Pemerintah Aceh Besar menjalankan program jeriken khusus berwarna untuk memudahkan pendistribusian BBM bersubsidi terhadap nelayan kecil di daerah kepulauan yakni Kecamatan Pulo Aceh kabupaten setempat.
"Alhamdulillah hari ini kita sudah melaksanakan janji kita beberapa waktu lalu. Ini agar pendistribusian BBM subsidi benar-benar didapatkan nelayan kecil kita," kata Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto, di Banda Aceh, Senin.
Dalam pelaksanaan program ini para nelayan Pulo Aceh mendaftar ke DKP Aceh Besar. Kemudian jeriken mereka diberikan warna khusus (biru) setelah mendapatkan rekomendasi, dan dituliskan nomor resmi dari pemerintah.
Program tersebut dikhususkan kepada nelayan kecil di bawah 30 GT. Artinya terhadap mereka yang pergi melaut pergi pagi dan pulang sore.
Dengan adanya jeriken khusus itu, maka mereka diprioritaskan menerima BBM subsidi di salah satu SPBU yang telah dilakukan kerjasama oleh Pemerintah Aceh Besar.
"Kita meminta bantuan Pertamina untuk ditunjuk SPBU Ulee Lheue (tempat pengambilan BBM subsidi nelayan Pulo Aceh). Karena pergerakan dari Pulo Aceh lebih dekat ke SPBU ini," ujarnya.
M Iswanto menyampaikan, sejak kenaikan harga BBM subsidi khususnya solar, para nelayan kecil dengan kapal di bawah 30 GT memang harus diperkuat sehingga mereka selalu mendapatkan minyak.
Adapun nelayan di bawah 30 GT dari Kecamatan Pulo Aceh Aceh Besar sejauh ini lebih kurang sekitar 150 nelayan.
"Hari ini sudah kita lakukan dan mereka nanti secara teknis akan dikontrol oleh dinas kelautan dan perikanan selaku pemberi rekomendasi dan juga awasi oleh pawang boat," katanya.
M Iswanto menyampaikan, program tersebut diharapkan menjadi role model bagi kabupaten/kota lainnya di Aceh untuk kemudian diterapkan agar nelayan kecil mudah mendapatkan BBM bersubsidi.
"Kita sudah melaporkan ke Kemendagri dan mengapresiasi kepada kita karena satu langkah maju untuk menekan inflasi akibat kenaikan harga BBM," demikian M Iswanto.
Sementara itu, Sales Area Manager Ritel Pertamina Aceh Arwin Nugraha menyampaikan bahwa teknik penyaluran BBM terhadap nelayan tersebut nantinya mereka dipastikan dulu telah terdaftar dalam program subsidi tepat.
Setelah didaftarkan ke program subsidii tepat, nantinya perwakilan nelayan akan memasukkan nomor NIK yang bertanggung jawab terhadap surat rekomendasi DKP Aceh, sehingga akan terekam datanya secara nasional.
"Maka, untuk NIK dengan nomor tertentu secara bulan ke bulan kita akan mendapatkan realisasi penyaluran yang akan kita terima," kata Arwin.
Karena, lanjut Arwin, apabila seseorang nelayan datang ke SPBU tetapi belum terdaftar dalam program subsidi tepat, maka dispenser SPBU tidak akan bisa mengeluarkan minyak.
"Jadi memang harus terdaftar dulu, nanti dia akan ada di program subsidi tepat, itu akan dibatasi berapa kuota harian dia sesuai surat rekomendasi. Jadi tidak akan bisa lebih kuotanya," demikian Arwin.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Alhamdulillah hari ini kita sudah melaksanakan janji kita beberapa waktu lalu. Ini agar pendistribusian BBM subsidi benar-benar didapatkan nelayan kecil kita," kata Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto, di Banda Aceh, Senin.
Dalam pelaksanaan program ini para nelayan Pulo Aceh mendaftar ke DKP Aceh Besar. Kemudian jeriken mereka diberikan warna khusus (biru) setelah mendapatkan rekomendasi, dan dituliskan nomor resmi dari pemerintah.
Program tersebut dikhususkan kepada nelayan kecil di bawah 30 GT. Artinya terhadap mereka yang pergi melaut pergi pagi dan pulang sore.
Dengan adanya jeriken khusus itu, maka mereka diprioritaskan menerima BBM subsidi di salah satu SPBU yang telah dilakukan kerjasama oleh Pemerintah Aceh Besar.
"Kita meminta bantuan Pertamina untuk ditunjuk SPBU Ulee Lheue (tempat pengambilan BBM subsidi nelayan Pulo Aceh). Karena pergerakan dari Pulo Aceh lebih dekat ke SPBU ini," ujarnya.
M Iswanto menyampaikan, sejak kenaikan harga BBM subsidi khususnya solar, para nelayan kecil dengan kapal di bawah 30 GT memang harus diperkuat sehingga mereka selalu mendapatkan minyak.
Adapun nelayan di bawah 30 GT dari Kecamatan Pulo Aceh Aceh Besar sejauh ini lebih kurang sekitar 150 nelayan.
"Hari ini sudah kita lakukan dan mereka nanti secara teknis akan dikontrol oleh dinas kelautan dan perikanan selaku pemberi rekomendasi dan juga awasi oleh pawang boat," katanya.
M Iswanto menyampaikan, program tersebut diharapkan menjadi role model bagi kabupaten/kota lainnya di Aceh untuk kemudian diterapkan agar nelayan kecil mudah mendapatkan BBM bersubsidi.
"Kita sudah melaporkan ke Kemendagri dan mengapresiasi kepada kita karena satu langkah maju untuk menekan inflasi akibat kenaikan harga BBM," demikian M Iswanto.
Sementara itu, Sales Area Manager Ritel Pertamina Aceh Arwin Nugraha menyampaikan bahwa teknik penyaluran BBM terhadap nelayan tersebut nantinya mereka dipastikan dulu telah terdaftar dalam program subsidi tepat.
Setelah didaftarkan ke program subsidii tepat, nantinya perwakilan nelayan akan memasukkan nomor NIK yang bertanggung jawab terhadap surat rekomendasi DKP Aceh, sehingga akan terekam datanya secara nasional.
"Maka, untuk NIK dengan nomor tertentu secara bulan ke bulan kita akan mendapatkan realisasi penyaluran yang akan kita terima," kata Arwin.
Karena, lanjut Arwin, apabila seseorang nelayan datang ke SPBU tetapi belum terdaftar dalam program subsidi tepat, maka dispenser SPBU tidak akan bisa mengeluarkan minyak.
"Jadi memang harus terdaftar dulu, nanti dia akan ada di program subsidi tepat, itu akan dibatasi berapa kuota harian dia sesuai surat rekomendasi. Jadi tidak akan bisa lebih kuotanya," demikian Arwin.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022