Jakarta (ANTARA Aceh) - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Viva Yoga Mauladi mengapresiasi kebijakan yang telah dilakukan Badan Urusan Logistik (Bulog) Aceh yang sigap dalam menyerap gabah secara langsung dari masyarakat di wilayah tersebut.

"Menurut penjelasan kepala Bulog Divre Aceh bahwa Bulog sudah melakukan sergab (serap gabah) langsung dari seluruh petani dengan harga yang normal," kata Viva Yoga Mauladi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Menurut politisi PAN itu, langkah kebijakan tersebut merupakan hal yang sangat baik terutama untuk meningkatkan kehidupan dan kesejahteraan para petani sekaligus memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Aceh.

Namun, ujar dia, pihaknya juga menyorot masih adanya cadangan yang ada di gudang Bulog ternyata tidak sepenuhnya berasal dari dalam negeri tetapi dari sejumlah negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam.

"Seharusnya produksi beras Aceh itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan daerah itu sendiri terlebih dahulu, baru setelah itu dikirim ke daerah lain. Tapi tidak masalah karena Bulog Aceh juga mendapatkan beras impor dari Thailand dan Vietnam. Intinya cadangan beras di Bulog sebesar 1.500 ton bisa mencukupi kebutuhan daerah ini," katanya.

Sebagaimana diketahui, delegasi Komisi VI DPR RI telah melakukan kunjungan dan meninjau gudang Bulog Divre Aceh, Senin (1/8).

Sebagaimana diwartakan, Perum Bulog tetap melanjutkan kegiatan operasi pasar (OP) bahan pangan meskipun lebaran sudah lewat sebagai upaya menstabilkan harga sejumlah komoditas yang masih tinggi, seperti gula, daging sapi dan bawang merah.

Direktur Pengadaan Perum Bulog Wahyu di Jakarta, Sabtu (16/7) menyatakan, OP bahan kebutuhan pokok tersebut dilakukan di seluruh pelosok Indonesia, salah satunya melalui Rumah Pangan Kita (RPK).

Menurut Wahyu, saat ini harga beberapa komoditas pangan pasca-Lebaran masih tetap tinggi, misalnya, daging di pasaran umum masih di kisaran Rp120.000 per kg, begitu juga gula tercatat seharga Rp15.000 per kg
   
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengizinkan Perum Bulog untuk membeli bawang merah petani seharga Rp15.000 per kilogran dalam upaya membantu petani agar tetap memperoleh keuntungan dan bergairah menanam komoditas itu.

"Saat ini produksi bawang merah melimpah dan dengan Bulog membeli seharga Rp15.000 per kilogram maka petani sudah memperoleh keuntungan," kata Presiden Joko Widodo kepada pers di Istana Negara Jakarta, Kamis (14/7).

Menurut presiden, pemerintah menurut rencana juga akan ekspor bawang merah mengingat saat ini produksi komoditas pertanian itu di dalam negeri melimpah di sejumlah daerah yang alami panen raya secara bersamaan.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016