Putra seorang buruh bangunan bernama Fauzan Azima asal Desa Tanjong Glumpang, Kecamatan Baktiya, Kabupaten Aceh Utara, dinyatakan lulus seleksi dan kini menjadi taruna menjalani pendidikan Akademi Angkatan Laut (AAL).

Mardiana, ibunda Fauzan Azima di Aceh Utara, Sabtu, mengatakan dirinya berterima kasih kepada Danlanal Lhokseumawe Kolonel Marinir Dian Suryansyah beserta prajuritnya yang membina dan melatih anaknya selama lima bulan hingga lulus seleksi masuk AAL.

"Alhamdulillah, anak saya lulus Akademi TNI Angkatan Laut," kata Mardiana merupakan guru bakti di SD Negeri 8 Baktiya Barat, Kabupaten Aceh Utara. Sedangkan suaminya bekerja sebagai buruh bangunan.

Fauzan Azima merupakan putra sulung pasangan Jasuli Ismail dan Mardiana, lahir di Lhokseumawe pada 26 Mei 2002. Saat ini Fauzan Azima sedang menempuh pendidikan dasar kemiliteran di Akademi Militer Magelang dengan pangkat kopral taruna. 

"Sebagai orang tua dengan penghasilan yang tidak menentu, saya bersyukur dan tentunya saya bangga sekali Fauzan bisa lulus masuk Akademi TNI Angkatan Laut. Ini sungguh di luar dugaan," ujarnya. 

Mardiana menyebutkan awalnya mereka menginginkan Fauzan Azima menjadi ustad atau penceramah dan guru mengaji agar bisa hidup lebih mapan di kemudian hari. 

"Kami berpesan kepada Fauzan jika sudah menjadi anggota TNI agar tetap rendah hati, tidak boleh sombong, harus rajin belajar dan berdoa kepada Allah SWT," kata Mardiana. 

Danlanal Lhokseumawe Kolonel Marinir Dian Suryansyah mengatakan Fauzan Azima datang ke Mako Lanal Lhokseumawe untuk mendaftar dan mengikuti pelatihan sebelum mengikuti seleksi masuk Akademi TNI AL, 

"Saat pemeriksaan kesehatan awal, yang bersangkutan mempunyai kriteria memenuhi syarat dan juga mandiri. Dia ini pemuda pemberani, hal tersebut terbukti dengan datang sendiri ke Markas Komando Pangkalan TNI Angkatan Laut Lhokseumawe demi mengejar cita-cita untuk menjadi TNI," katanya. 

Selain berani, Fauzan Azima juga disiplin, santun, jujur, dan tanggung jawab, serta taat beribadah. Ia selalu mengumandangkan azan dan mengajar mengaji kepada anak-anak di musala Pangkalan TNI Angkatan Laut Lhokseumawe.

"Sebelumnya, Fauzan Azima pernah mengikuti seleksi bintara TNI Angkatan Laut, tetapi gagal. Alhamdulillah ternyata dia lulus Akademi TNI Angkatan Laut," katanya.

Saat ini, Fauzan Azima sedang menjalani pendidikan dasar militer di Akademi Militer Magelang selama enam bulan Selanjutnya, melanjutkan pendidikan matra laut di Akademi Angkatan Laut di Surabaya selama tiga tahun enam bulan.

Dian Suryansyah mengatakan putra putri Aceh memiliki potensi untuk menjadi TNI, tetapi pada saat seleksi banyak yang gagal karena tidak siap, baik itu kesehatan, mental ideologi, psikologi, maupun samapta.

Menurut dia, hal tersebut karena kurangnya wawasan calon anggota TNI terhadap lingkungan sendiri serta kecenderungan mengutamakan kesamaptaan jasmani. Padahal kesehatan, psikologi, akademis, dan mental ideologi perlu dibina.

"Sejak awal menjabat Danlanal, saya mencanangkan program pembinaan masuk TNI Angkatan Laut bagi anak-anak nelayan, fakir miskin, anak yatim di pesisir timur Aceh. Mereka dilatih tanpa dipungut biaya," katanya.
 

Pewarta: Dedy Syahputra

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022