Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Sesosok jenazah yang ditemukan mengapung dilaut oleh nelayan Pusong Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Kamis, diduga adalah salah seorang nelayan asal Kecamatan Senuddon, Aceh Utara yang hilang lima hari lalu.

Temuan mayat tanpa identitas tersebut, didapati oleh nelayan Pusong Lhokseumawe sekitar pukul 10.00 WIB, dengan jarak 11 Mil dari bibir pantai dalam keadaan rusak.

Kemudian oleh nelayan asal Lhokseumawe, temuan mayat yang wajahnya sudah rusak tersebut langsung dijemput oleh tim SAR dan petugas Pol Air dan juga ke Pusong, Lhokseumawe serta petugas dari Lanal Lhokseumawe.    
    
"Begitu melihat ada sebuah mayat yang mengapung, awak kapal itu langsung memberitahukan ke darat. Lalu pihak kita, Tim SAR dan Petugas Pol Air dan juga dari Lanal Lhokseumawe, langsung menjemput jenazah itu," ungkap Sekretaris Panglima Laot (lembaga adat laut) Kabupaten Aceh Utara Asnawi Idris, kepada wartawan.

Sejumlah pihak menduga, bahwa mayat yang ditemukan dilaut tersebut, adalah jasad Rajani (28), nelayan asal Desa Ulee Rubek, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara yang hilang di laut saat memancing pada Sabtu (27/8), lalu.

Tambah Asnawi, kondisi mayat sudah tidak bisa dikenali lagi, karena bagian wajah sudah dalam keadaan rusak, sementara bagian tubuh masih utuh. Korban ditemukan mengenakan celana dalam berwarna hitam.

"Kita sudah mengonfirmasi ke pihak keluarga Rajani, korban hilang beberapa hari yang lalu saat memancing. Dari ciri-ciri celana yang digunakan korban, keluarga menyakini itu adalah Rajani," sebutnya.

Sebagaimana diberitakan, bahwa nelayan asal Seunuddon, yang hilang lima hari lalu saat memancing disekitar perairan tersebut, belum kunjung ditemukan hingga kemarin. Namun, jenazah yang ditemukan mengapung dilaut tersebut diyakini  oleh pihak keluarga, bahwa itu adalah jenazah Rajani nelayan asal Ulee Rubek, Kecamatan Seunuddon. 


Pewarta: Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016