Tim pencarian dan pertolongan Badan SAR Nasional (Basarnas) Banda Aceh mengevakuasi seorang warga negara (WN) Filipina yang juga anak buah kapal kargo berbendera Liberia karena terluka akibat kecelakaan kerja.
Kepala Basarnas Banda Aceh Ibnu Harris Al Hussain di Banda Aceh, Minggu, mengatakan warga negara Filipina yang dievakuasi tersebut atas nama Quim Franlen, berusia 28 tahun.
"Warga negara Filipina tersebut merupakan anak buah kapal kargo dengan MV Ocean Leo. Yang bersangkutan dievakuasi karena luka robek di lengan kiri setelah mengalami kecelakaan kerja di kapal tempatnya bekerja," kata Ibnu Harris Al Hussain.
Ibnu Harris mengatakan MV Ocean Leo berlayar dari Afrika Selatan menuju Singapura. Saat berlayar di perairan Samudra Hindia, korban melakukan uji tekanan pada mesin kapal yang mengakibatkan terjadi ledakan.
Ledakan tersebut juga mengakibatkan lengan kirinya terluka hingga terjadi pendarahan terus menerus, sehingga membutuhkan penanganan medis lebih lanjut, kata Ibnu Harris.
"Permintaan evakuasi disampaikan kapten MV Ocean Leo kepada agen PT Pelni dan diteruskan kepada Basarnas Banda Aceh. Dari permintaan tersebut, Basarnas Banda Aceh memberangkatkan tim evakuasi," kata Ibnu Harris.
Selanjutnya, kata Ibnu Harris, tim Basarnas berkoordinasi dengan kapal kargo tersebut menyangkut operasi evakuasi. Tim Basarnas bergerak dari Pelabuhan Ulee Lheue menggunakan kapal KN Kresna 232 mengevakuasi korban pada Minggu (18/12).
"Titik evakuasi berada di Selat Benggala, perairan antara Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar, dengan Pulau Weh, Kota Sabang. Titik evakuasi berjarak 7,46 nautical mile atau mil laut dari Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh," kata Ibnu Harris.
Sebelum dievakuasi ke kapal SAR KN Kresna, warga negara Filipina tersebut menjalani pemeriksaan kesehatan. Setelah dinyatakan tidak bermasalah, yang bersangkutan dinaikkan kapal SAR untuk selanjutnya di bawa ke Pelabuhan Ulee Lheue.
Ibnu Harris mengatakan proses evakuasi melibatkan petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Banda Aceh, bea cukai, imigrasi, kepolisian, petugas syahbandar serta instansi terkait lainnya.
"Setiba di Pelabuhan Ulee Lheue, korban dievakuasi ke RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh menggunakan ambulans untuk penanganan medis lebih lanjut. Dengan dievakuasi warga negara Filipina tersebut, maka operasi SAR ditutup," kata Ibnu Harris Al Hussain.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Kepala Basarnas Banda Aceh Ibnu Harris Al Hussain di Banda Aceh, Minggu, mengatakan warga negara Filipina yang dievakuasi tersebut atas nama Quim Franlen, berusia 28 tahun.
"Warga negara Filipina tersebut merupakan anak buah kapal kargo dengan MV Ocean Leo. Yang bersangkutan dievakuasi karena luka robek di lengan kiri setelah mengalami kecelakaan kerja di kapal tempatnya bekerja," kata Ibnu Harris Al Hussain.
Ibnu Harris mengatakan MV Ocean Leo berlayar dari Afrika Selatan menuju Singapura. Saat berlayar di perairan Samudra Hindia, korban melakukan uji tekanan pada mesin kapal yang mengakibatkan terjadi ledakan.
Ledakan tersebut juga mengakibatkan lengan kirinya terluka hingga terjadi pendarahan terus menerus, sehingga membutuhkan penanganan medis lebih lanjut, kata Ibnu Harris.
"Permintaan evakuasi disampaikan kapten MV Ocean Leo kepada agen PT Pelni dan diteruskan kepada Basarnas Banda Aceh. Dari permintaan tersebut, Basarnas Banda Aceh memberangkatkan tim evakuasi," kata Ibnu Harris.
Selanjutnya, kata Ibnu Harris, tim Basarnas berkoordinasi dengan kapal kargo tersebut menyangkut operasi evakuasi. Tim Basarnas bergerak dari Pelabuhan Ulee Lheue menggunakan kapal KN Kresna 232 mengevakuasi korban pada Minggu (18/12).
"Titik evakuasi berada di Selat Benggala, perairan antara Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar, dengan Pulau Weh, Kota Sabang. Titik evakuasi berjarak 7,46 nautical mile atau mil laut dari Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh," kata Ibnu Harris.
Sebelum dievakuasi ke kapal SAR KN Kresna, warga negara Filipina tersebut menjalani pemeriksaan kesehatan. Setelah dinyatakan tidak bermasalah, yang bersangkutan dinaikkan kapal SAR untuk selanjutnya di bawa ke Pelabuhan Ulee Lheue.
Ibnu Harris mengatakan proses evakuasi melibatkan petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Banda Aceh, bea cukai, imigrasi, kepolisian, petugas syahbandar serta instansi terkait lainnya.
"Setiba di Pelabuhan Ulee Lheue, korban dievakuasi ke RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh menggunakan ambulans untuk penanganan medis lebih lanjut. Dengan dievakuasi warga negara Filipina tersebut, maka operasi SAR ditutup," kata Ibnu Harris Al Hussain.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022