Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) Banda Aceh mengevakuasi anak buah kapal (ABK) asing karena sakit saat dalam pelayaran di perairan Kabupaten Aceh Besar.
Kepala Basarnas Banda Aceh Ibnu Harris Al Hussain di Banda Aceh, Rabu, mengatakan korban bernama Win Htut (51), kewarganegaraan Myanmar.
"Korban merupakan ABK SM Santos, kapal kargo berbendera Kepulauan Marshal. Korban dievakuasi karena demam disertai sakit di bagian perut," kata Ibnu Harris Al Hussain.
Ibnu Harris mengatakan SM Santos berlayar dari Nicochea, Argentina menuju Singapura. Saat berlayar, korban mengalami demam disertai sakit perut. Kemudian, kapten kapal meminta evakuasi.
Atas permintaan tersebut, Basarnas Banda Aceh memberangkatkan tim evakuasi menggunakan kapal SAR KN Kresna 232 pada Selasa (3/1) sekira pukul 21.35 WIB.
"Titik evakuasi berada di Selat Benggala, perairan antara Pulau Beras, Kabupaten Aceh Besar, dengan Pulau Weh, Kota Sabang atau 7,5 mil laut dari Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda," kata Ibnu Harris Al Hussain.
Sekira pukul 22.00, KN Kresna bersandar di lambung SM Santos untuk proses evakuasi. Sebelum dievakuasi ke kapal, warga negara Myanmar tersebut menjalani pemeriksaan kesehatan dan dokumen keimigrasian.
"Setelah dinyatakan tidak bermasalah, yang bersangkutan dinaikkan kapal SAR untuk selanjutnya di bawa ke Pelabuhan Ulee Lheue," kata Ibnu Harris Al Hussain.
Ibnu Harris mengatakan proses evakuasi melibatkan petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Banda Aceh, Bea Cukai, imigrasi, kepolisian, petugas syahbandar serta instansi terkait lainnya.
"Setiba di Pelabuhan Ulee Lheue, korban dievakuasi ke rumah sakit di Banda Aceh menggunakan ambulans untuk penanganan medis lebih lanjut. Dengan dievakuasi warga negara Myanmar tersebut, maka operasi SAR ditutup," kata Ibnu Harris Al Hussain.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Kepala Basarnas Banda Aceh Ibnu Harris Al Hussain di Banda Aceh, Rabu, mengatakan korban bernama Win Htut (51), kewarganegaraan Myanmar.
"Korban merupakan ABK SM Santos, kapal kargo berbendera Kepulauan Marshal. Korban dievakuasi karena demam disertai sakit di bagian perut," kata Ibnu Harris Al Hussain.
Ibnu Harris mengatakan SM Santos berlayar dari Nicochea, Argentina menuju Singapura. Saat berlayar, korban mengalami demam disertai sakit perut. Kemudian, kapten kapal meminta evakuasi.
Atas permintaan tersebut, Basarnas Banda Aceh memberangkatkan tim evakuasi menggunakan kapal SAR KN Kresna 232 pada Selasa (3/1) sekira pukul 21.35 WIB.
"Titik evakuasi berada di Selat Benggala, perairan antara Pulau Beras, Kabupaten Aceh Besar, dengan Pulau Weh, Kota Sabang atau 7,5 mil laut dari Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda," kata Ibnu Harris Al Hussain.
Sekira pukul 22.00, KN Kresna bersandar di lambung SM Santos untuk proses evakuasi. Sebelum dievakuasi ke kapal, warga negara Myanmar tersebut menjalani pemeriksaan kesehatan dan dokumen keimigrasian.
"Setelah dinyatakan tidak bermasalah, yang bersangkutan dinaikkan kapal SAR untuk selanjutnya di bawa ke Pelabuhan Ulee Lheue," kata Ibnu Harris Al Hussain.
Ibnu Harris mengatakan proses evakuasi melibatkan petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Banda Aceh, Bea Cukai, imigrasi, kepolisian, petugas syahbandar serta instansi terkait lainnya.
"Setiba di Pelabuhan Ulee Lheue, korban dievakuasi ke rumah sakit di Banda Aceh menggunakan ambulans untuk penanganan medis lebih lanjut. Dengan dievakuasi warga negara Myanmar tersebut, maka operasi SAR ditutup," kata Ibnu Harris Al Hussain.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023