Unit Pelaksana Teknis Daerah Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Idi, Kabupaten Aceh Timur, mencatat ikan tangkapan nelayan yang didaratkan di pelabuhan tersebut sepanjang 2022 mencapai 10.780 ton.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) PPN Idi Ermansyah di Aceh Timur, Senin, mengatakan jumlah ikan tangkapan yang didaratkan di PPN Idi tersebut menurun dibandingkan pada 2021.
"Hasil tangkap ikan nelayan didaratkan di PPN pada 2022 mengalami penurunan dibandingkan pada 2021. Pada 2022 mencapai 10.780 ton, turun dibandingkan pada 2021 yang mencapai 13.111 ton," kata Ermansyah.
Menurut Ermansyah, turunnya ikan hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di PPN Idi, Kabupaten Aceh Timur, karena cuaca buruk di perairan Selat Malaka. Akibatnya, nelayan tidak bisa beraktivitas secara normal dalam menangkap ikan.
Ermansyah mengatakan ikan hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di PPN Idi berbagai jenis ikan, seperti ikan jenis cakalang, layang, ikan kembung, ikan tuna, serta ikan jenis campuran lainnya.
Ikan hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di PPN Idi, kata Ermansyah, selanjutnya dilelang. Hasil pelelangan dipasarkan ke pasar lokal maupun kabupaten kota lainnya di Aceh. Ada juga sebagian dibawa ke Sumatera Utara, seperti Medan dan Sibolga.
"Harga ikan bervariasi dan tergantung hasil tangkapan nelayan. Jika tangkapan banyak, maka harganya turun. Sebaliknya, jika tangkapan kurang, maka harganya naik," kata Ermansyah.
Ermansyah mengatakan keberadaan PPN Idi mampu menyerap tenaga kerja di antaranya 6.400 nelayan, sebanyak 350 orang sebagai buruh pelabuhan, dan 125 orang sebagai pedagang.
"Sedangkan jumlah kapal motor yang menangkap ikan ada sekitar 395 unit dengan bobot berkisar lima gross ton atau GT hingga 100 GT," kata Ermansyah menyebutkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) PPN Idi Ermansyah di Aceh Timur, Senin, mengatakan jumlah ikan tangkapan yang didaratkan di PPN Idi tersebut menurun dibandingkan pada 2021.
"Hasil tangkap ikan nelayan didaratkan di PPN pada 2022 mengalami penurunan dibandingkan pada 2021. Pada 2022 mencapai 10.780 ton, turun dibandingkan pada 2021 yang mencapai 13.111 ton," kata Ermansyah.
Menurut Ermansyah, turunnya ikan hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di PPN Idi, Kabupaten Aceh Timur, karena cuaca buruk di perairan Selat Malaka. Akibatnya, nelayan tidak bisa beraktivitas secara normal dalam menangkap ikan.
Ermansyah mengatakan ikan hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di PPN Idi berbagai jenis ikan, seperti ikan jenis cakalang, layang, ikan kembung, ikan tuna, serta ikan jenis campuran lainnya.
Ikan hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di PPN Idi, kata Ermansyah, selanjutnya dilelang. Hasil pelelangan dipasarkan ke pasar lokal maupun kabupaten kota lainnya di Aceh. Ada juga sebagian dibawa ke Sumatera Utara, seperti Medan dan Sibolga.
"Harga ikan bervariasi dan tergantung hasil tangkapan nelayan. Jika tangkapan banyak, maka harganya turun. Sebaliknya, jika tangkapan kurang, maka harganya naik," kata Ermansyah.
Ermansyah mengatakan keberadaan PPN Idi mampu menyerap tenaga kerja di antaranya 6.400 nelayan, sebanyak 350 orang sebagai buruh pelabuhan, dan 125 orang sebagai pedagang.
"Sedangkan jumlah kapal motor yang menangkap ikan ada sekitar 395 unit dengan bobot berkisar lima gross ton atau GT hingga 100 GT," kata Ermansyah menyebutkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023