Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Kementerian Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) meminta alumni Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darusslam, Banda Aceh bekerja sesuai dengan bidangnya.

"Jangan sampai mahasiswa teknik nantinya bekerja di luar bidangnya seperti bekerja di bank sebab  untuk menjadi seorang insinyur itu membutuhkan biaya yang besar," kata Dirjen Bima Kontruksi Kemenpupera, Yusid Toyib di Darussalam, Banda Aceh, Senin.

Pernyataan itu disampaikannya dalam kuliah umum bertema "Peluang dan Tantangan Masyarakat Jasa Kontruksi Indonesia dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)" di gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh.

Ia menjelaskan saat ini jasa kontruksi menjadi bidang yang menyerap tenaga kerja cukup besar di Indonesia yakni mencapai 8,2 juta orang.

Menurutnya, potensi tersebut harus mampu dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Indonesia.

Ia menambahkan dalam menghadapi MEA, bangsa Indonesia harus memiliki empat syarat jika ingin menjadi tuan rumah dalam era MEA yaitu kompetensi yang baik, integritas yang teruji, transparan dan akuntabel.

Rektor Unsyiah Prof Samsul Rizal mengatakan kuliah umum tersebut penting bagi Unsyiah sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia, sebab mulai 1 Januari 2017 nanti ada 11 jasa profesi yang akan masuk ke Indonesia, salah satunya adalah jasa kontruksi.

"Unsyiah telah menyiapkan tantangan global ini secara matang, baik secara kurikulum maupun kemampuan berbahasa asing bagi para mahasiswa," demikian Samsul Rizal.

Pewarta: Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016