Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Alat tangkap nelayan di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, masih didominasi perahu kecil dengan jenis mesin kecil pula, sehingga hasil tangkapan mereka tidak maksimal.

Panglima Laot (lembaga hukum adat laut) Kabupaten Aceh Utara Ismail Insya di Lhokseumawe, Selasa mengatakan, hanya sebagian kecil saja perahu nelayan di daerahnya dengan kapasitas besar.

"Perahu yang dimiliki nelayan di sepanjang pesisir Kabupaten Aceh Utara, mulai dari Kecamatan Muara Batu hingga ujung timur Aceh Utara, Kecamatan Tanah Jambo Aye, umumnya didominasi perahu ukuran kecil, sedangkan yang ukuran besar sangat sedikit," ungkap Ismail.

Lanjutnya, secara keseluruhan, jumlah perahu nelayan yang dimiliki nelayan di Aceh Utara berdasarkan data sebanyak 2.240 unit besar dan kecil, sedangkan ukurannya bervariasi mulai dari 2 GT hingga 30 GT.

"Untuk 2 hingga 5 GT sangat banyak jumlahnya, sedangkan untuk 30 GT, jumlahnya sekitar 30 unit saja di Aceh Utara. Khusus untuk jenis 2 hingga 5 GT, umumnya digunakan sebagai perahu pancing dan juga jaring kecil," jelas dia.

Dirinya juga menambahkan, alat operasional para nelayan di Aceh Utara juga masih tradisional, seperti alat navigasi dan alat tangkap, Sedangkan yang menggunakan peralatan modern untuk navigasi pada perahu besar.

"Banyak nelayan di Aceh dengan perahu kecil masih mengandalkan tanda-tanda alam sebagai penunjuk arah, sehingga tidak heran apabila sesekali hanyut sampai ke luar negeri. Begitu juga dengan alat tangkap, pada umumnya juga masih sederhana sekali," katanya.

Pewarta: Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016