Penjabat (Pj) Bupati Aceh Timur Mahyudin mengatakan ruas jalan ke pedalaman daerah itu kembali normal setelah sebelumnya mengalami longsor akibat hujan lebat dalam beberapa hari terakhir.

"Longsor yang terjadi pada ruas jalan Peureulak-Lokop sudah tertangani. Akses transportasi kembali lancar, sehingga tidak mengganggu perekonomian masyarakat," kata Mahyudin di Aceh Timur, Selasa.

Mahyudin mengatakan Lokop merupakan daerah pedalaman di Kabupaten Aceh Timur. Lokop berbatasan langsung dengan Kabupaten Gayo Leus. Ruas jalan yang longsor tersebut merupakan satu-satunya akses ke daerah pedalaman tersebut.

Menurut Mahyuddin, longsor sempat menghentikan akses masyarakat. Terhentinya akses tersebut menyebabkan aktivitas perekonomian masyarakat terganggu.

"Ketika longsor terjadi, kami langsung memerintahkan instansi terkait menanganinya. Sebab, ruas jalan yang tertimbun longsor tersebut merupakan urat nadi perekonomian masyarakat pedalaman Aceh Timur," kata Mahyudin.

Mahyudin mengatakan normal kembali ruas jalan Peureulak-Lokop tersebut juga memudahkan Dinas Sosial Kabupaten Aceh Timur menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak banjir

"Ada beberapa desa di daerah pedalaman tersebut dilanda banjir. Dengan tertangani titik longsor tersebut, maka distribusi bantuan banjir tidak terkendala lagi," kata Mahyudin.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Aceh Timur Elfiandi mengatakan pihaknya sudah menyalurkan bantuan logistik masa panik kepada masyarakat terdampak banjir.

"Bantuan logistik sudah disalurkan ke sejumlah titik pengungsian melalui pihak kecamatan. Bantuan berupa beras, air mineral, telur, minyak goreng, mi instan, dan lainnya," kata Elfiandi.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur menyebutkan sebanyak 866 rumah di daerah itu masih terdampak banjir.

"Saat ini, 866 rumah masih terdampak banjir. Sedangkan sisa warga yang masih mengungsi sebanyak 549 keluarga," kata Kepala Pelaksana BPBD Aceh Timur Ashadi.

Ashadi mengatakan sebanyak 549 keluarga yang mengungsi tersebut terdapat di Desa Pante Labu, Desa Blang Seunong, Desa Sah Raja, Desa Pante Rambong, dan Desa Buket Bata.

"Banjir yang terjadi di pedalaman Aceh Timur tersebut akibat hujan deras sehingga meluapnya sungai Krueng Arakundo. Kondisi terakhir banjir di sejumlah kecamatan sudah berangsur surut," kata Ashadi.
 
Begitu juga warga yang sempat mengungsi saat ini sudah kembali ke rumah membersihkan rumah, termasuk membersihkan masjid dan perkantoran di kecamatan dan desa.

“Meskipun banjir sudah surut, namun warga tetap harus berhati-hati dan waspada, karena cuaca ekstrem masih diperkirakan terjadi di pantai timur Provinsi Aceh,” kata Ashadi.
 

Pewarta: Hayaturrahmah

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023