Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Aceh melalui Unit Pelaksana Teknis Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pusong, Kota Lhokseumawe, menyatakan hasil tangkapan ikan nelayan yang didaratkan di pelabuhan mencapai 4.984,3 ton sepanjang 2022.
"Hasil tangkap ikan nelayan yang didaratkan di PPI Pusong mencapai 4.984,3 ton pada 2022 atau rata-rata 13,6 ton per hari," kata Koordinator Unit Pelaksanaan Teknis PPI Pusong Asmadi di Lhokseumawe, Jumat.
Asmadi mengatakan tangkapan ikan yang didaratkan di PPI Pusong pada 2022 tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 6.012 ton.
Menurut Asmadi, terjadi penurunan hasil tangkapan ikan nelayan yang didaratkan di PPI Pusong pada 2022 sebanyak 1.028,6 ton. Penurunan hasil tangkapan ikan tersebut karena cuaca buruk serta aturan memperketat nelayan yang akan melaut.
"Sedangkan nilai jual lelang ikan pada 2021 sebesar Rp105,4 miliar. Jumlah nilai jual lelang tersebut sedikit lebih rendah dari 2022 yang mencapai Rp106,2 miliar," kata Asmadi.
Selain itu, berkurangnya ikan hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di PPI Pusong juga karena pendangkalan pelabuhan, sehingga banyak kapal nelayan mendaratkan ikannya di pelabuhan sekitar.
Asmadi mengatakan ikan hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pusong berbagai jenis ikan. Di antaranya ikan cakalang mencapai 2.679,8 ton dengan nilai jual lelang Rp58,2 miliar.
Kemudian, ikan jenis layang mencapai 1.203,9 ton dengan nilai jual lelang Rp26,6 miliar, ikan teri sebanyak 403,6 ton dengan harga lelang Rp9,1 miliar dan ikan jenis lainnya mencapai 696,8 ton dengan nilai jual lelang Rp12,1 miliar.
"Sedangkan harganya bervariasi karena tergantung harga pasaran. Jika tangkapan nelayan banyak, maka harganya cenderung turun. Sebaliknya, jika tangkapan sedikit, maka harganya akan mahal," sebut Asmadi.
Asmadi mengatakan wilayah penangkapan ikan nelayan Lhokseumawe meliputi Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 571 yang berada di perairan Selat Malaka.
"Jumlah kapal penangkap ikan yang beroperasi sepanjang 2022 sebanyak 2.545 unit mulai dengan bobot 10 gross ton atau GT hingga 60 GT," kata Asmadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Hasil tangkap ikan nelayan yang didaratkan di PPI Pusong mencapai 4.984,3 ton pada 2022 atau rata-rata 13,6 ton per hari," kata Koordinator Unit Pelaksanaan Teknis PPI Pusong Asmadi di Lhokseumawe, Jumat.
Asmadi mengatakan tangkapan ikan yang didaratkan di PPI Pusong pada 2022 tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 6.012 ton.
Menurut Asmadi, terjadi penurunan hasil tangkapan ikan nelayan yang didaratkan di PPI Pusong pada 2022 sebanyak 1.028,6 ton. Penurunan hasil tangkapan ikan tersebut karena cuaca buruk serta aturan memperketat nelayan yang akan melaut.
"Sedangkan nilai jual lelang ikan pada 2021 sebesar Rp105,4 miliar. Jumlah nilai jual lelang tersebut sedikit lebih rendah dari 2022 yang mencapai Rp106,2 miliar," kata Asmadi.
Selain itu, berkurangnya ikan hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di PPI Pusong juga karena pendangkalan pelabuhan, sehingga banyak kapal nelayan mendaratkan ikannya di pelabuhan sekitar.
Asmadi mengatakan ikan hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pusong berbagai jenis ikan. Di antaranya ikan cakalang mencapai 2.679,8 ton dengan nilai jual lelang Rp58,2 miliar.
Kemudian, ikan jenis layang mencapai 1.203,9 ton dengan nilai jual lelang Rp26,6 miliar, ikan teri sebanyak 403,6 ton dengan harga lelang Rp9,1 miliar dan ikan jenis lainnya mencapai 696,8 ton dengan nilai jual lelang Rp12,1 miliar.
"Sedangkan harganya bervariasi karena tergantung harga pasaran. Jika tangkapan nelayan banyak, maka harganya cenderung turun. Sebaliknya, jika tangkapan sedikit, maka harganya akan mahal," sebut Asmadi.
Asmadi mengatakan wilayah penangkapan ikan nelayan Lhokseumawe meliputi Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 571 yang berada di perairan Selat Malaka.
"Jumlah kapal penangkap ikan yang beroperasi sepanjang 2022 sebanyak 2.545 unit mulai dengan bobot 10 gross ton atau GT hingga 60 GT," kata Asmadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023