Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh ingin melakukan riset pengembangan produk inovasi kelapa sawit atsiri nilam, dan diharapkan adanya kerjasama dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Kementerian Keuangan (Kemenkeu). 

"Dalam waktu dekat kita akan ajukan proposal riset bersama ke BPDPKS untuk mengembangkan produk inovasi sawit-atsiri nilam yang bernilai ekonomi tinggi,” kata Kepala ARC USK Syaifullah Muhammad, di Banda Aceh, Jumat.

Hal itu disampaikan Syaifullah saat menerima kunjungan BPDPKS ke ARC-PUIPT nilam USK usai melakukan sosialisasi program grant sawit tahun 2023 yang dilaksanakan oleh Pusat Riset Kelapa dan Sawit-LPPM USK, di Banda Aceh. 

Baca juga: Apkasindo: Harga TBS kelapa sawit di Aceh tunjukkan pertumbuhan positif

Dalam kunjungan tersebut, Syaifullah menjelaskan secara rinci sejarah kelahiran ARC serta berbagai program yang telah dilakukan untuk membantu petani dan penyulingan nilam di Aceh. 

Sehingga, berbagai inovasi produk turunan nilam dan start up bisnisnya juga sudah dikembangkan dan telah memberikan nilai tambah serta gerakan ekonomi baru pada industri nilam Aceh.

“ARC mengembangkan berbagai riset inovasi yang berorientasi pada komersialisasi produk," ujarnya.

Saat ini, kata Syaifullah, ARC USK telah memproduksi 35 produk inovasi turunan nilam, dan 27 produk diantaranya telah didaftarkan HAKI di Depkumham RI.

"Karena itu kita ingin berkolaborasi dengan pusat riset sawit USK dan BPDPKS untuk mengembangkan produk inovasi yang menggunakan komponen senyawa kimia alami dalam kelapa dan sawit yang dipadukan dengan atsiri seperti sabun, lotion serta berbagai produk skincare dan kosmetika,” kata Syaifullah.

Baca juga: Harga sawit di Aceh Utara Rp1.900 per kilogram

Sementara itu, tim BPDPKS menyambut baik rencana inovasi produk sawit atsiri tersebut, dan berharap dapat diusulkan proposal yang berkualitas untuk bisa didanai.

Plt Direktur Penyaluran Dana BPDPKS Zaid Burhan Ibrahim menyampaikan bahwa pihaknya dengan senang hati menerima usulan proposal riset terkait sawit. 

Nantinya, setiap proposal akan direview secara cermat oleh tim pakar BPDPKS dan bila dinyatakan layak, akan bisa didanai hingga tiga tahun.

“Silahkan usulkan proposal segera. Kami memang mencari proposal yang berkualitas dan berorientasi pada komersialisasi hasil riset yang memberi manfaat bagi masyarakat. Ini bagian dari dukungan kami untuk pengembangan UMKM lokal,” kata Zaid Burhan.

Dalam kesempatan ini, Wakil Rektor I USK Prof Agus Sabti berharap pusat riset kelapa dan sawit dapat mengikuti jejak ARC menjadi pusat unggulan inovasi di USK. 

“Kami berharap akan muncul pusat unggulan baru di bidang sawit dan kelapa di USK mengikuti jejak ARC yang telah banyak berkiprah melahirkan berbagai inovasi dan komersialisasi yang berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat," demikian Agus Sabti.

Baca juga: Tingkatkan pendapatan gampong, BUMG Bersama di Aceh Jaya akan bangun pabrik kelapa sawit

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023