Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (KB) Kota Sabang menyebut kebutuhan dokter spesialis di wilayah Pulau Weh Sabang, Provinsi Aceh, sudah tercukupi dengan baik, sehingga pelayanan kesehatan diharapkan terus bisa berjalan maksimal.

Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kota Sabang Edi Suharto, Senin, mengatakan Rumah Sakit Umum Daerah (RUSD) Sabang telah memiliki empat dokter spesialis yang memang wajib ada untuk akreditasi, seperti dokter spesialis bedah, anak, obgyn, dan spesialis penyakti dalam.

“Itu rata-rata (setiap spesialis) sudah dua orang dokter spesialisnya. Jadi kalau kebutuhan dokter sudah cukup,” kata Edi Suharto saat dihubungi dari Banda Aceh.

Baca juga: RSUD CND Meulaboh Aceh perlu tambahan dokter spesialis, terutama ahli jantung

Hanya saja, Edi menjelaskan saat ini banyak pasien dari Sabang dirujuk ke RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh, akibat rumah sakit setempat tidak memiliki beberapa alat penunjang untuk penanganan pasien, seperti alat uji silang serasi (crossmatch) saat donor darah, pen untuk patah tulang dan kebutuhan lainnya.

“Misalnya ada orang kecelakaan mau operasi, tiba-tiba perlu donor darah, jadi kita perlu periksa lagi golongan darah, dan alat itu (croosmatch) itu yang tidak ada di kita, maka langsung rujuk ke RSUD Zainoel Abidin,” ujarnya.

Kalau patah tulang, kita tidak ada pen, makanya dirujuk. Sebenarnya kompetensi dokter kita sudah cukup, katanya lagi.

Edi mengatakan, RSUD Sabang merupakan rumah sakit tipe C, dan diwajibkan memperbaharui syarat untuk akreditasi setiap lima tahun, dan selalu mengikuti evaluasi setiap dua tahun.

Syarat akreditasi rumah sakit tipe C salah satunya wajib memiliki empat dokter spesialis utama, seperti spesialis bedah, anak, obgyn dan penyakit dalam, serta dua dokter spesialis penunjang yaitu patologi dan radiologi.

Selain sudah memiliki empat dokter spesialis itu, RSUD Sabang juga telah memiliki dokter spesialis jantung, paru, anestesi, hingga patologi. Hanya saja, RSUD Sabang belum memiliki dokter spesialis radiologi.

“Sejauh ini dokter menetap di Sabang. Ada yang tenaga kontrak untuk spesialis penyakit dalam, bedah, dan anestesi, sedangkan yang lainnya sudah pegawai negeri sipil di Sabang, jadi sudah mencukupi kalau Sabang,” ujarnya.*

Baca juga: Dokter sarankan madu ditambahkan terakhir saat buat ramuan herbal

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023