Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Aceh Tamiang mencatat perekaman kartu tanda penduduk elektronik (KTP-El) memasuki semester pertama tahun 2023 sudah mencapai 98,89 persen atau sekitar 298.480,2 orang dari jumlah penduduk sebanyak 301.800 jiwa.

"Hingga saat ini ada tersisa 1,1 persen masyarakat Aceh Tamiang yang belum melakukan perekaman KTP-el atau sekitar 2.800 sekian orang lagi," kata Kepala Disdukcapil Aceh Tamiang Adi Darma melalui Sekretaris Rahmat di Karang Baru, Jumat.

Pihaknya pun mengklaim pencapaian target perekaman KTP-el hampir 99 persen di Aceh Tamiang ini menjadi salah satu yang terbaik di Provinsi Aceh. Sementara itu 1,1 persen warga Aceh Tamiang yang belum rekam KTP elektornik itu terbesar disumbang oleh kalangan remaja/anak baru tamat sekolah atau usia 16 plus. 

Selain itu, kata Rahmat warga lanjut usia (lansia) dan warga disabilitas yang keluarganya/perangkat desa belum melapor ke Disdukcapil setempat.

“Kami diinstruksikan dari pusat yang harus dilayani secara prioritas adalah  masyarakat yang perdana memiliki KTP. Artinya itu untuk anak-anak umur 17-18 tahun, karena itu prioritas sebagai persiapan menghadapi Pemilu serentak 2024,” terang Rahmat.

Sekretaris Disdukcapil Aceh Tamiang ini menjelaskan kalau warga usia 16 plus/pelajar sudah cetak KTP maka data sebagai target perekaman akan hilang dari sistem informasi administrasi kependudukan (SIAK) di Disdukcapil.

Sedangkan kalau KTP-nya belum dicetak belum tentu mereka bisa memilih pada Pemilu 2024 mendatang. Diharapkan para pemilik KTP-el perdana atau anak usia 17 tahun segera datang ke Kantor Disdukcapil untuk melakukan perekaman.  

“Makanya 2.800 sampai 3.000 sekian orang ini target kami sampai dengan 31 Juni 2023 (semester pertama tahun ini) harus sudah selesai untuk pemilik KTP pertama kali atau pemilih pemula di Pemilu 2024 nanti,” jelas dia.

Pihak Disdukcapil juga akan mendorong anak usia 17-18 tahun tersebut juga punya KTP digital, karena dengan mereka punya KTP digital otomatis mereka dianggap sudah cetak.

Namun diakui  persentase perekaman KTP-elektronik ini tidak mungkin bisa 100 persen karena setiap tahun-nya akan muncul target pemilik KTP perdana yaitu siswa SMU jelang lulus sekolah.  

“Tidak lama lagi kami mau lounching itu, tinggal buat skemanya saja. Pak Pj Bupati nanti yang lounching KTP digital,” ucap Rahmat.

Lebih lanjut dikatakan Rahmat, percepatan cetak akta kelahiran secara online maupun manual juga terus dipacu untuk anak usia 0-18 tahun.

Sejauh ini pencetakan akta kelahiran anak di kabupaten ujung timur Aceh ini sudah mendekati angka 100 persen. Sementara pembuatan kartu keluarga (KK) terus bergerak seiring permintaan perubahan.

“Khusus untuk akta kelahiran kita (Aceh Tamiang) sudah 99,66 persen, dan kami anggap itu sudah habis karena tinggal 147 orang lagi,” ungkap Rahmat.

Menurutnya data kependudukan yang akurat, lengkap, sah dan update merupakan dasar bagi semua pelayanan seperti bidang kesehatan, pendidikan, keuangan, sosial, politik dan lainnya.

Sebab, kata dia setiap pelayanan harus didukung dengan data kependudukan berbasis NIK sebagai pintu masuk untuk meng-akses berbagai layanan tersebut.

Selama ini Disdukcapil Aceh Tamiang masih menjalankan program tertib tuntas administrasi kependudukan (Tersipu) menjemput bola ke kampung-kampung untuk percepatan perekaman KTP-el.

Pihaknya juga mengimbau kepada perangkat desa dan orang tua yang memiliki keluarga lansia belum rekam dan disabilitas sudah cukup umur untuk melapor ke dinas capil agar petugas dapat mendatangi ke lokasi yang bersangkutan melakukan perekaman KTP-elektronik langsung ditempat.

“Hanya butuh proses satu hari (one day service), apabila blangko tersedia dan jaringan terkoneksi dengan baik. Bahkan dalam hitungan 1-2 jam dapat diselesaikan,” pungkas Rahmat.

Pewarta: Dede Harisson

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023