Wali Kota ajak industri kecil manfaatkan internet

Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Saaduddin Djamal mengajak pelaku industri kecil memanfaatkan jaringan internet untuk memasarkan produknya.

"Manfaatkan jaringan internet untuk memasarkan produk-produk yang dihasilkan sebab jangkauan internet ke seluruh dunia," kata Hj Illiza Saaduddin Djamal di Banda Aceh, Selasa.

Ajakan tersebut disampaikan Wali Kota Banda Aceh pada pelatihan diversifikasi produk bordir tas dan produk makanan olahan kedelai. Pelatihan dipusatkan di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Banda Aceh diikuti puluhan pengrajin bordir dan pelaku usaha produk olahan kedelai.

Wali Kota mengatakan jaringan internet atau dikenal dengan teknologi informasi kini semakin berkembang sehingga pelaku industri perlu menggunakan perkembangan ini untuk mempromosikan dan memasarkan produk-produk yang dihasilkan.

"Sekarang semuanya bisa dilakukan dengan jaringan internet, seperti membuka pasar online. Jangkauan pasarnya pun global bukan hanya lokal saja. Dan ini keuntungan bagi pelaku industri kecil," kata dia.

Pada kesempatan itu, Wali Kota juga menyerahkan bantuan berupa 17 unit mesin jahit kepada pengrajin bordir serta 110 boks fiber dan sembilan lemari pembeku kepada pedagang ikan.

Hj Illiza Saaduddin Djamal mengharapkan agar pelatihan dan bantuan yang diberikan dapat meningkatkan kemampuan para perajin dan meningkatkan kapasitas produksi para pedagang ikan.

"Kami berharap hasil dari pelatihan ini dapat dijalankan dengan baik oleh para peserta untuk mengembangkan usahanya sehingga nantinya dapat pula membuka lapangan kerja bagi yang lain," kata Hj Illiza Saaduddin Djamal.

Begitu juga dengan bantuan yang diberikan, kata dia, manfaatkanlah dengan baik. Niatkan apa yang didapat ini sebagai jalan ibadah. Ingat, jangan sampai dijual karena akan mendatangkan kemudaratan.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Banda Aceh Rizal Junaedi mengatakan, pelatihan diikuti puluhan perajin bordir dan pelaku usaha produk olahan makanan kedelai.

"Ada 50 peserta pelatihan, terdiri 25 perajin bordir tas dan 25 orang pelaku usaha produk olahan makanan kedelai. Pelatihan ini diberikan untuk meningkatkan kapasitas mereka," kata Rizal Junaedi.