Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur meminta perusahaan perkebunan sawit yang memegang hak guna usaha (HGU) memberdayakan petani di daerah tersebut.

Penjabat (Pj) Bupati Aceh Timur Mahyuddin di Aceh Timur, Rabu, mengatakan pemberdayaan petani sawit dilakukan melalui program peremajaan sawit rakyat (PSR). Di mana, pemberdayaan dilakukan dengan kewajiban plasma.

“Melalui program PSR kepada petani agar benar-benar diberikan bibit sawit unggul, sehingga produktivitas sawit di Aceh Timur meningkat,” kata Mahyuddin.

Pernyataan tersebut disampaikan Mahyuddin saat menghadiri rapat kerja kelapa sawit nasional. Rapat tersebut difasilitasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Rapat bertujuan untuk sinergitas antarinstansi agar segera tercapai akselerasi peremajaan sawit rakyat (PSR) pada 2023 dengan luas 180.000 hektare.

Rapat dibuka Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengusung tema menjaga resiliensi perkebunan Indonesia 2023 menuju akselerasi peremajaan sawit rakyat.

Pada kesempatan itu, Menteri pertanian RI juga menyerahkan penghargaan kepada kepala daerah dan petani sawit yang berhasil melakukan pengembangan dan peremajaan sawit.

Mahyuddin menyebutkan agar ada mekanisme pembiayaan yang terjangkau kepada petani sawit yang belum menjadi peserta penerima program peremajaan sawit rakyat.

“Maka sangat penting adanya sinergitas antarlembaga agar semua kendala di lapangan dapat teratasi tanpa melanggar aturan,” kata Mahyuddin. 
 

Pewarta: Hayaturrahmah

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023