Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) berharap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dapat merealisasikan kebijakan terkait jaminan hari tua bagi nelayan, dalam upaya memberi kesejahteraan hidup bagi nelayan kecil di seluruh Tanah Air.

Ketua KNTI Dani Setiawan di Aceh Besar, Senin, mengatakan saat bertemu dengan KNTI setahun terakhir, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono berjanji bahwa selain mengupayakan perlindungan nelayan melalui asuransi, juga membuat skema perlindungan hari tua bagi nelayan.

“Waktu itu kami menyambut dengan baik. Jadi bukan hanya nelayan akan terlindungi ketika kecelakaan dan lain-lain, tapi ketika sudah purna tugas pun dari nelayan bisa mendapatkan jaminan hari tua,” kata Dani.

Baca juga: KNTI terus perbanyak nelayan tradisional yang mau berkoperasi

Hingga kini, kata Dani, kebijakan tersebut belum terealisasi di tengah masyarakat nelayan pesisir di Indonesia. Sebab itu, KNTI berharap agar pemerintah melalui KKP dapat mewujudkan program tersebut guna memberi kesejahteraan kepada nelayan kecil.

“(Realisasi) belum ada. Saya kira itulah yang harus diingatkan kepada beliau (Menteri KKP) bahwa urusan yang berkaitan dengan nelayan kecil itu juga jangan dilupakan,” ujarnya.

Ia menambahkan nelayan sangat penting mendapatkan perlindungan, sesuai dengan perintah Undang-Undang Nomor 7 tahun 2016 tentang perlindungan dan pemberdayaan nelayan, pembudidaya ikan, dan petambak garam.

Apalagi, lanjut dia, nelayan merupakan kelompok rentan. Segala urusan yang berkaitan dengan nelayan harus diperhatikan dengan baik, tidak hanya dari segi produksi perikanan tetapi juga perlindungan terhadap nelayan.

“Sekarang tantangan yang dihadapi nelayan tradisional sangat besar terkait dengan perubahan iklim. Nelayan rentan terhadap risiko kerja dan lainnya. Kalau mereka tidak punya perlindungan sosial macam itu maka bagaimana mau meningkatkan produktivitas,” ujarnya.

Sebab itu Dani menilai, jaminan hari tua tersebut sebagai insentif dari pemerintah agar setiap orang yang memilih profesi menjadi nelayan, untuk bisa terus bertahan menjadi nelayan.

“Jadi negara memikirkan (nelayan) produsen pangan penting ini, ketika tua maka mereka akan dilindungi. Jadi orang bertahan, bukan hanya bertahan hidup jadi nelayan tapi punya semangat,” ujarnya.

Baca juga: Gelombang laut capai 4 meter di Aceh, nelayan perlu waspada

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023