Tapaktuan (ANTARA Aceh) - Bupati Aceh Selatan HT Sama Indra mengklaim bahwa laju pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah tersebut mengalami peningkatan signifikan sejak 3,8 tahun terakhir sehingga berhasil menjadi daerah terdepan di pantai barat selatan Provinsi Aceh.

Hal itu dibuktikannya  dari hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh yang menempatkan Aceh Selatan sebagai satu-satunya daerah di Pantai Barat Selatan Aceh yang berhasil meraih pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013 mencapai  5,3 persen melampaui pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh yang hanya berada pada angka 4,4 persen.

Angka pertumbuhan ekonomi tersebut terus bertahan hingga tahun 2014 yang mencapai 4,6 persen sementara pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh hanya 4,13 persen. 

Bahkan pada tahun 2015 yang merupakan tahun berat bagi ekonomi regional dan nasional karena pergerakan kenaikan harga minyak dan nilai tukar rupiah yang tertekan, namun perekonomian Aceh Selatan masih mampu tumbuh berada pada angka 4,25 persen berimbang dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata Aceh, kata Bupati Sama Indra dalam pidatonya pada puncak acara peringatan HUT ke 71 Aceh Selatan di Taman Sahara, Meukek, Rabu.

Menurut Bupati, tingginya laju pertumbuhan ekonomi tersebut secara otomatis juga berdampak terhadap penurunan angka kemiskinan di Aceh Selatan. 

Dia menyebutkan, angka kemiskinan Aceh Selatan tahun 2013 hanya 13,24 persen, angka tersebut berada di bawah angka rata-rata kemiskinan Provinsi Aceh yang mencapai 17,11 persen.

Dengan demikian, kata Bupati, penurunan angka kemiskinan yang lebih baik dari Aceh Selatan hanya Kota Banda Aceh yang berada pada angka 7,72 persen, Kota Langsa sebesar 11,62 persen dan Kota Lhokseumawe sebesar 12,16 persen.

“Dengan demikian, berkat kerja keras kita bersama Aceh Selatan berhasil berada di urutan empat se-Aceh sebagai daerah yang mampu menekan angka kemiskinan secara signifikan sejak tahun 2013,” ungkapnya.

Kondisi tersebut, sambungnya, didukung dengan capaian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Aceh Selatan pada tahun 2015 berdasarkan hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencapai Rp3,5 triliun. 

Angka tersebut, kata Bupati, menempatkan Aceh Selatan masih terdepan dalam hal pencapaian PDRB di Pantai Barat Selatan Aceh.

“Untuk mempertahankan dan meningkatkan capaian tersebut, kita harus lebih memfokuskan program pembangunan daerah pada sektor riil dan penciptaan ekonomi kreatif serta pemberdayaan ekonomi kerakyatan termasuk peningkatan sarana dan prasarana infrastruktur karena hal tersebut merupakan alat untuk menunjang percepatan pembangunan daerah dan peningkatan laju pertumbuhan ekonomi masyarakat,” papar Bupati.

Dalam kesempatan itu, Bupati Aceh Selatan juga menyampaikan bahwa sejak tahun 2013 hingga 2016 Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) Aceh Selatan mengalami peningkatan sangat signifikan. 

Pada tahun 2012, sebut Bupati, APBK Aceh Selatan hanya sekitar Rp 692 miliar, kemudian pada tahun 2013 meningkat menjadi Rp 761 miliar dan pada tahun 2014 meningkat lagi mencapai 33 persen yakni menjadi Rp 1,12 triliun. Pada tahun 2015 terus mengalami peningkatan menjadi Rp1,3 triliun dan pada tahun 2016 mencapai Rp1,5 triliun.

Yang perlu diketahui publik secara luas, kata Bupati, selama sejarah berdirinya Aceh Selatan belum pernah berhasil mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD). 

Buktinya pada tahun 2012 dari target PAD sebesar Rp70 miliar realisasinya hanya Rp33 miliar atau 46 persen. Pada tahun 2013 dari target PAD Rp42 miliar realisasinya mencapai Rp62 miliar. 

Kemudian pada tahun 2014 yang merupakan tahun pertama dirinya mengelola keuangan daerah secara penuh, dari target Rp72 miliar realisasinya Rp75 miliar atau 102 persen.

“Ini merupakan pembuktian bahwa kali pertama target PAD Aceh Selatan tercapai target sepanjang lahirnya daerah ini,” ungkap Bupati.       

Kondisi tersebut, sambung Bupati, terus menunjukkan grafik peningkatan. Hal itu terbukti pada tahun 2015 dari target PAD Rp92 miliar realisasinya mencapai Rp96 miliar dan pada tahun 2016 dari target PAD Rp120 miliar dan sampai saat ini telah terealisasi mencapai Rp121 milair.

Peningkatan jumlah APBK dan target PAD tersebut, menurut Bupati, selain didukung kerja keras dan niat baik para pejabat SKPK beserta aparaturnya dalam mengejar target PAD, juga didukung oleh alokasi dana sumber APBN melalui pos anggaran Tugas Perbantuan yang selalu di terima Aceh Selatan setiap tahunnya.

Pada tahun 2014, sebut Bupati, Aceh Selatan berhasil mendapat dana APBN sebesar Rp50 miliar. Kemudian pada tahun 2015 meningkat menjadi Rp100 miliar dan pada tahun 2016 sebesar Rp90 miliar.

Pewarta: Hendrik

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016