Pemerintah Desa (Gampong) Kuta Padang, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat melakukan pengerukan muara sungai sebagai upaya mengantisipasi banjir saat puncak guyuran hujan di daerah itu.
“Aksi pengerukan muara sungai ini kami lakukan untuk mengatasi genangan banjir di pemukiman warga,” kata Kepala Desa Kuta Padang, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Safrizal kepada wartawan, Ahad.
Ia mengatakan, dampak genangan air yang disebabkan guyuran hujan lebat sejak Jumat (30/6) lalu, telah menyebabkan lahan persawahan masyarakat di daerahnya menjadi tergenang air.
Baca juga: Tujuh desa di Aceh Barat terendam banjir, BPBD: Air belum surut
Selain itu, terdapat rumah warga dan ruas jalan yang tergenang akibat tingginya curah hujan yang melanda sebagian besar wilayah di pantai barat selatan Aceh.
Safrizal mengatakan aksi pengerukan muara sungai Suak Ujong Kalak yang dilakukan tersebut, merupakan rutinitas yang sering dilakukan saat kawasan ini dilanda hujan lebat.
Selain mencegah genangan banjir, aksi pengerukan muara sungai juga diharapkan dapat menghindari genangan air yang semakin meluas di Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat.
“Kalau muara sungai ini tidak kita bukan, maka akan menyebabkan genangan air di pemukiman masyarakat termasuk lahan pertanian. Ini yang kita khawatirkan,” demikian Safrizal.
Sebelumnya, adan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat di wilayah pantai barat selatan Aceh, agar mewaspadai potensi bencana Hidrometeorologi yang dapat terjadi hingga tiga hari ke depan.
“Penyebabnya terjadinya potensi bencana Hidrometeorologi ini karena adanya daerah konvergensi lain yang terpantau memanjang dari Aceh hingga semenanjung Malaysia di Laut Cina Selatan,” kata Prakirawan Stasiun BMKG Meulaboh-Nagan Raya, Yoga Al Ma’ruf kepada ANTARA, Jumat petang di Meulaboh.
Menurutnya, kondisi konvergensi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin dan ketinggian gelombang di laut di sekitar wilayah pantai barat selatan Aceh.
Baca juga: BMKG: Waspadai bencana Hidrometeorologi di pantai barat selatan Aceh
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
“Aksi pengerukan muara sungai ini kami lakukan untuk mengatasi genangan banjir di pemukiman warga,” kata Kepala Desa Kuta Padang, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Safrizal kepada wartawan, Ahad.
Ia mengatakan, dampak genangan air yang disebabkan guyuran hujan lebat sejak Jumat (30/6) lalu, telah menyebabkan lahan persawahan masyarakat di daerahnya menjadi tergenang air.
Baca juga: Tujuh desa di Aceh Barat terendam banjir, BPBD: Air belum surut
Selain itu, terdapat rumah warga dan ruas jalan yang tergenang akibat tingginya curah hujan yang melanda sebagian besar wilayah di pantai barat selatan Aceh.
Safrizal mengatakan aksi pengerukan muara sungai Suak Ujong Kalak yang dilakukan tersebut, merupakan rutinitas yang sering dilakukan saat kawasan ini dilanda hujan lebat.
Selain mencegah genangan banjir, aksi pengerukan muara sungai juga diharapkan dapat menghindari genangan air yang semakin meluas di Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat.
“Kalau muara sungai ini tidak kita bukan, maka akan menyebabkan genangan air di pemukiman masyarakat termasuk lahan pertanian. Ini yang kita khawatirkan,” demikian Safrizal.
Sebelumnya, adan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat di wilayah pantai barat selatan Aceh, agar mewaspadai potensi bencana Hidrometeorologi yang dapat terjadi hingga tiga hari ke depan.
“Penyebabnya terjadinya potensi bencana Hidrometeorologi ini karena adanya daerah konvergensi lain yang terpantau memanjang dari Aceh hingga semenanjung Malaysia di Laut Cina Selatan,” kata Prakirawan Stasiun BMKG Meulaboh-Nagan Raya, Yoga Al Ma’ruf kepada ANTARA, Jumat petang di Meulaboh.
Menurutnya, kondisi konvergensi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin dan ketinggian gelombang di laut di sekitar wilayah pantai barat selatan Aceh.
Baca juga: BMKG: Waspadai bencana Hidrometeorologi di pantai barat selatan Aceh
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023