Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di Provinsi Aceh untuk mewaspadai potensi banjir, dipicu curah hujan intensitas tinggi disertai angin kencang mengguyur wilayah berjulukan Tanah Rencong itu dalam tiga hari ke depan.
Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) Nabila di Aceh Besar, Sabtu, mengatakan peringatan dini ini berlaku untuk tiga hari ke depan. BMKG mencatat ada 19 kabupaten/kota yang berada pada kategori waspada berbasis dampak bencana alam akibat cuaca ekstrem.
“Waspada potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan lainnya akibat hujan lebat yang terus - menerus maupun dengan durasi lama,” kata Nabila.
Baca juga: Beutong Ateuh diterjang longsor, jalan lintas Nagan Raya - Aceh Tengah terganggu
Dalam beberapa hari ini, BMKG memantau adanya belokan angin dan konvergensi di wilayah Aceh, serta aktifnya monsoon Asia dan Indian Ocean Dipole (IOD) yang menyebabkan suplai uap air dari wilayah Samudera Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat menjadi signifikan.
“Selain itu, kondisi anomali suhu muka laut yang hangat di perairan barat Aceh juga dapat meningkatkan potensi penambahan massa uap air. Beberapa kondisi ini dapat berpotensi terhadap pertumbuhan awan hujan di wilayah Aceh,” katanya.
Adapun daerah masuk kategori waspada tersebut seperti Kabupaten Aceh Utara, Bireuen, Aceh Barat Daya, Nagan Raya, Aceh Jaya, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Singkil, Aceh Besar, Aceh Selatan, Aceh Barat, Subulussalam, Bener Meriah, Aceh Tenggara, Aceh Barat, Aceh Tengah, Aceh Tamiang, Lhokseumawe, dan Aceh Timur.
Oleh karenanya, BMKG mengimbau masyarakat di daerah itu untuk waspada terhadap berbagai macam bencana, mulai dari tanah longsor, erosi tanah, hingga meluap debit air sungai ke pemukiman sehingga berbahaya bagi aktivitas penduduk.
“Selalu waspada dan selalu jaga kesehatan karena pada saat ini seluruh wilayah Aceh sudah berada pada musim penghujan,” ujarnya.
Baca juga: Pemkab Aceh Barat salurkan puluhan paket bantuan korban banjir
Selain itu, Nabila menambahkan, masyarakat juga perlu menghindari sumber air seperti sungai, waduk, danau dan wilayah rawan longsor apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi atau hujan dengan durasi yang lama.
“Kami juga menghimbau kepada pemerintah dan lembaga-lembaga terkait untuk memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air sudah siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan,” ujarnya.
Di sisi lain, BMKG menyebut untuk prakiraan gelombang laut di perairan Aceh berada kategori rendah meliputi perairan penyeberangan Banda Aceh - Sabang dan penyeberangan Meulaboh - Sinabang dengan ketinggian antara 0,5 - 1,5 meter.
“Untuk angin umumnya bertiup dari arah timur laut ke barat daya dengan kecepatan berkisar antara 0-10 kilometer per jam atau masih kategori sedang,” ujarnya.
BMKG memprediksikan musim penghujan di Aceh akan bertahan hingga akhir Desember dan awal Januari, sehingga potensi banjir pada masa itu dalam kategori menengah.
Baca juga: BPBD: 25 unit rumah warga di Aceh Barat terendam banjir luapan sungai