Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan ikut memeriahkan Aceh Culinary Festival (ACF) 2023 di Taman Saifutuddin Banda Aceh dengan menghadirkan sejumlah produk kuliner UMKM andalan asal daerah tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Aceh Selatan Muchsin di Banda Aceh, Jumat, mengatakan festival kuliner yang digelar 14-17 Juli 2023 tersebut menjadi ajang promosi produk kuliner UMKM dari Aceh Selatan.
"Ada lima UMKM dengan berbagai produk kuliner khas Aceh Selatan yang kami hadirkan pada festival tersebut. Festival ini, selain berbagai pengalaman, juga promosi kuliner khas Aceh Selatan," kata Muchsin.
Adapun produk UMKM dari Aceh Selatan yang dihadirkan pada festival tersebut yakni keripik pisang manis, kue sepit gulung aneka rasa, peyek kacang, keripik manyang, dan olahan kelapa.
"Kuliner tersebut merupakan produk UMKM Cubo Raso Food dari Gampong Kuta Blang, Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan. Produk yang dihadirkan penuh nutrisi dan bergizi tinggi," katanya.
Muchsin menyebutkan keripik pisang produk UMKM Cubo Raso Food berbahan dasar alami, tanpa pengawet, dan tidak memakai gula. Keripik tersebut diproses secara tradisional, sehingga tercipta rasa khas.
Kemudian, produk kuliner aneka lepat khas seperti timphan kelapa produk UMKM Utii OHS dari Gampong Madat, Kecamatan Samadua. Timphan kelapa tersebut merupakan makanan tradisional Aceh Selatan yang dihidangkan saat perayaan hari besar keagamaan maupun kenduri.
"Lepat timphan kelapa yang dihadirkan memiliki banyak varian seperti campuran ubi, labu, beras, dan jenis lainnya. Setiap varian memiliki cita rasa berbeda-beda," kata Muchsin.
Selain kuliner kue, Pemkab Aceh Selatan juga menghadirkan produk minuman dari kopi. Produk kopi tersebut dari UMKM Yanti Malinda beralamat di Desa Air Sialang Hilir, Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan.
Minuman kopi yang dihadirkan pada festival tersebut merupakan penyajian kopi bubuk yang pengolahannya dilakukan tradisional, seperti disangrai atau gongseng menggunakan kayu bakar, katanya.
"Kemudian, juga ada sate lolak, sejenis kerang laut, jus nipah, roti selai pala, dan lainnya. Semua kuliner khas Aceh Selatan yang dihadirkan tanpa pengawet dan dibuat secara tradisional. Semua produk kuliner tersebut sudah memiliki sertifikat halal," kata Muchsin.
Baca juga: Aceh Culinary Festival tampil beragam hadirkan makanan tradisional mancanegara
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Kepala Dinas Pariwisata Aceh Selatan Muchsin di Banda Aceh, Jumat, mengatakan festival kuliner yang digelar 14-17 Juli 2023 tersebut menjadi ajang promosi produk kuliner UMKM dari Aceh Selatan.
"Ada lima UMKM dengan berbagai produk kuliner khas Aceh Selatan yang kami hadirkan pada festival tersebut. Festival ini, selain berbagai pengalaman, juga promosi kuliner khas Aceh Selatan," kata Muchsin.
Adapun produk UMKM dari Aceh Selatan yang dihadirkan pada festival tersebut yakni keripik pisang manis, kue sepit gulung aneka rasa, peyek kacang, keripik manyang, dan olahan kelapa.
"Kuliner tersebut merupakan produk UMKM Cubo Raso Food dari Gampong Kuta Blang, Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan. Produk yang dihadirkan penuh nutrisi dan bergizi tinggi," katanya.
Muchsin menyebutkan keripik pisang produk UMKM Cubo Raso Food berbahan dasar alami, tanpa pengawet, dan tidak memakai gula. Keripik tersebut diproses secara tradisional, sehingga tercipta rasa khas.
Kemudian, produk kuliner aneka lepat khas seperti timphan kelapa produk UMKM Utii OHS dari Gampong Madat, Kecamatan Samadua. Timphan kelapa tersebut merupakan makanan tradisional Aceh Selatan yang dihidangkan saat perayaan hari besar keagamaan maupun kenduri.
"Lepat timphan kelapa yang dihadirkan memiliki banyak varian seperti campuran ubi, labu, beras, dan jenis lainnya. Setiap varian memiliki cita rasa berbeda-beda," kata Muchsin.
Selain kuliner kue, Pemkab Aceh Selatan juga menghadirkan produk minuman dari kopi. Produk kopi tersebut dari UMKM Yanti Malinda beralamat di Desa Air Sialang Hilir, Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan.
Minuman kopi yang dihadirkan pada festival tersebut merupakan penyajian kopi bubuk yang pengolahannya dilakukan tradisional, seperti disangrai atau gongseng menggunakan kayu bakar, katanya.
"Kemudian, juga ada sate lolak, sejenis kerang laut, jus nipah, roti selai pala, dan lainnya. Semua kuliner khas Aceh Selatan yang dihadirkan tanpa pengawet dan dibuat secara tradisional. Semua produk kuliner tersebut sudah memiliki sertifikat halal," kata Muchsin.
Baca juga: Aceh Culinary Festival tampil beragam hadirkan makanan tradisional mancanegara
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023