Bank Aceh Syariah menyatakan telah menghadirkan sebanyak 31 gerai usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam upaya memudahkan pelaku usaha untuk mendapatkan modal usaha.
 
"Gerai UMKM merupakan salah satu strategi yang kami implementasikan di tahun ini untuk mendorong masyarakat memanfaatkan produk UMKM Bank Aceh dengan aksesibilitas yang lebih dekat dengan masyarakat," kata Direktur Utama Bank Aceh Muhammad Syah di Banda Aceh, Minggu.
 
Ia menjelaskan pembiayaan di segmen Small Medium Enterprise (SME) atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah memberikan kontribusi yang signifikan bagi konsolidasi pembiayaan perusahaan milik daerah tersebut.
 
Ia menyebutkan hingga Juni 2023, pembiayaan UMKM Bank Aceh tumbuh hingga 35 persen yakni menjadi Rp1,9 triliun (YoY). 
 
Kemudian jumlah nasabah juga tumbuh sebesar 70 persen menjadi 11.243 yang menunjukkan kontribusi yang signifikan Bank Aceh terhadap sektor UMKM.
 
"Capaian tersebut tidak terlepas dari transformasi bisnis yang dilakukan untuk mengakselerasi kinerja keuangan," katanya.
 
Ia mengatakan gerai UMKM tersebut tersebar di seluruh Aceh dan posisinya ada yang berada di pusat pasar guba memudahkan akses bagi para pelaku usaha.

 
Ia menyebutkan secara umum pembiayaan Bank Aceh hingga Juni 2023 tercatat sebesar Rp 17,7 triliun atau tumbuh hingga 6 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (YoY). 
 
"Pertumbuhan positif pembiayaan Bank Aceh tidak terlepas fundamental perekonomian Aceh dan nasional yang solid dan kami memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi dengan memanfaatkan sektor ekonomi yang prospektif, khususnya di Aceh dalam hubungannya dengan perekonomian nasional," katanya.
 
Bank Aceh hingga Juli telah memiliki 199 jaringan kantor yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota di Aceh, Medan dan Ibu Kota Jakarta dan ikut didukung 2.612 agen ActionLink.
 
Baca juga: BI bersama Pemkot Lhokseumawe resmikan pekan QRIS nasional

Pewarta: M Ifdhal

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023