Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, mencatat kerugian di sektor pertanian khususnya lahan sawah dan palawija akibat terjangan banjir bandang di Beutong Ateuh, Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang hampir mencapai Rp1 miliar.

“Kalau taksiran sementara kerugian di sektor pertanian ini antara Rp800 hingga Rp900 juta, tapi ini baru perkiraan sementara,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya, Aceh, drh Safridhal kepada ANTARA, Kamis.

Ia menyebutkan, salah satu dampak banjir bandang bagi sektor pertanian di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, yaitu terganggunya pasokan air melalui saluran irigasi.

Baca juga: Material longsor banjir bandang masih tutupi aliran sungai di Beutong Ateuh Nagan Raya

Akibat terganggunya aliran air karena parit yang terkuras bagian tanah di Desa Blang Meurandeh, Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang, telah menyebabkan sekitar 45 Ha lahan sawah masyarakat ikut terdampak.

Kemudian adanya bencana timbunan tanah longsor tebing gunung yang menyebabkan sekitar 0,5 hektare lahan sawah petani tertimbun tanah, sehingga menyebabkan lahan tidak bisa tergarap.

Kemudian adanya tumpukan kayu di lahan seluas satu hektare di Desa Babah Suak, Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang, Kabupaten Nagan Raya, sehingga menyebabkan petani tidak bisa menggarap lahan sawah milik mereka.

Safridhal mengatakan meski dampak yang ditimbulkan dari bencana alam tersebut tidak menyebabkan produksi padi petani terganggu, namun dampak secara ekonomi yang ditimbulkan dari bencana alam tersebut sangat parah.

“Kami masih terus berupaya melakukan pendataan di lokasi, untuk memastikan angka riil yang timbul dari bencana alam khususnya di sektor pertanian di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang, Kabupaten Nagan Raya,” demikian Safridhal.

Baca juga: Puluhan pengungsi banjir bandang di Nagan Raya kembali ke rumah

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023