Universitas Syiah Kuala (USK) bersama PT Trans Continent sepakat untuk pengembangan industri bersama kampus tersebut berupa pembangunan pabrik pengalengan ikan.
"Alhamdulillah kita menyambut baik MoU ini. Insya Allah pabrik pengalengan ikan tersebut akan dibangun di tanah USK II di Aceh Besar," kata Rektor USK Prof Marwan di Darussalam, Banda Aceh, Rabu.
Pernyataan itu disampaikannya terkait penandatangan Memori of Understanding (MoU) USK bersama CEO Trans Continent, Ismail Rasyid.
Baca juga: 29 nelayan Aceh di Thailand didenda 5.000 bath, DKP surati KKP RI minta fasilitasi
Ia menjelaskan USK dan PT Trans Continent punya semangat yang sama untuk menggerakkan ekonomi di provinsi ujung paling barat Indonesia itu untuk tumbuh dan bangkit.
Rektor berharap, kemitraan tersebut dapat menjadi jembatan dalam menunjang USK sebagai PTN-BH, sekaligus modal untuk membalikkan persepsi bahwa di Aceh yang kadang dianggap sulit tumbuh industri.
"Industri pengalengan punya segmen yang menjanjikan, untuk memenuhi kebutuhan pasar seperti untuk jamaah umrah dan haji, dan banyak lagi," kata Rektor.
CEO Trans Continent Ismail Rasyid mengatakan sebagai bentuk pengembangan industri kecil yang diawali dengan rencana pengolahan ikan tuna dalam bentuk pengalengan ikan keumamah/ikan kayu.
"Insya Allah apa yang sudah digagas USK, bisa kita bisa implementasikan segera. Saya sudah sangat lama ingin melakukan sesuatu yang maksimal," kata Ismail Rasyid.
Lebih lanjut, CEO Trans Continent itu menjelaskan, MoU yang sudah ditandatangani akan segera diturunkan dalam bentuk PKS sehingga kolaborasi tersebut tidak menjadi sebatas wacana
"Saya akan mulai memetakan gambaran umum di lapangan. Detilnya harus ada, supaya hitung-hitungannya bisa mendekati. Dari USK sendiri juga telah melakukan riset awal terhadap produk tersebut dan ini juga sebagai salah satu bentuk mempromosi wisata kuliner kita di Aceh," demikian.
Baca juga: Pj Bupati Aceh Timur luncurkan Sikepat
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023