Penjabat (PJ) Wali Kota Lhokseumawe Imran mengatakan komitmen akan mengeluarkan siswa yang menjadi pelaku perundungan.

Hal tersebut disampaikan ketika melaksanakan agenda, Koordinasi dan Singkronisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak, di Yayasan Pendidikan Arun, Selasa (10/10). Kegiatan ini dihadiri 750 santri, jenjang SMP dan SMA.
 
“Saya sudah tegaskan kalau memang masih ada perundungan dan kekerasan, silahkan mencari sekolah di luar Kota Lhokseumawe, Jadi saya cukup tegas untuk itu,” katanya.
 
Kunjungan Imran, bertujuan untuk memberi edukasi kepada para santri, agar tidak kasus perundungan agar tidak terjadi lagi di kota LHokseumawe.
 
Partipasi yang diharapkan, tidak hanya dari tenaga pengajar, namun juga peran serta orang tua mencegah perundungan dan kekerasan sekolah. Dengan memberikan bimbingan kepeda anak.
 
Manfaat yang diperoleh turut dirasakan oleh salah satu santri Yapena, Ahmad Anda Asaji yang menyampaikan kunjungan tersebut memberi pemahaman dan dampak yang baik baginya.
 
“Manfaatnya bisa memicu dan menaikkan kesadaran kami, bahwa perundungan dan kekerasan ini sesuatu yang tidak baik dan tidak boleh dilakukan, ” ungkapnya.

Penulis: Siti Raisya Rani, mahasiswa Universitas Malikusaleh Jurusan Ilmu komunikasi

Pewarta: Redaksi Antara Aceh

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023