Pj Bupati Aceh Tengah T Mirzuan meresmikan Desa Wisata Cinta Statistik Melalui Data dan Informasi Sosial Ekonomi Aceh Tengah (Dewi Cantik dan Solehah) dan pencanangan Sebet/Duta Statistik Desa di lokasi wisata Bur Telege Kampung Hakim Bale Bujang, Kecamatan Lut Tawar, Aceh Tengah.
"Pemerintah daerah bersama Bappeda, BPS, Kominfo, universitas serta OPD terkait lainnya akan melaksanakan program Desa Cinta Statistik dengan nama Dewi Cantik Dan Solehah," kata T Mirzuan di Takengon, Rabu.
Menurutnya BPS sebagai penyelenggara statistik dasar dan pemerintah daerah sebagai penyelenggara statistik sektoral harus selalu bersinergi.
Selain itu, kata dia, desa sebagai penyelenggara pembangunan di level terkecil juga diharuskan untuk mampu menjalankan pembangunan yang berkualitas dengan data yang akurat.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah terus berupaya menyukseskan satu data Indonesia yang diamanahkan Presiden Joko Widodo melalui Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019.
"Hasil evaluasi penyelenggaraan statistik sektoral tahun 2022, didapat bahwa Indeks Pembangunan Statistik (IPS) Pemerintah Daerah Aceh Tengah mencapai angka 2,6 atau tertinggi nomor dua di Provinsi Aceh tepat di bawah Kota Banda Aceh," ujarnya.
Menurut dia, hal tersebut tidak terlepas dari dilakukannya kegiatan Survei Literasi Digital oleh Diskominfo Aceh Tengah bersama BPS Aceh Tengah. Kata dia, survei literasi digital itu merupakan satu-satunya di Aceh dan secara level nasional juga tidak semua kabupaten kota melakukannya.
"Prestasi semacam ini harus terus kita tingkatkan. Dari sisi statistik sektoral di desa, prestasi yang tinggi juga akan coba kita torehkan," ujarnya.
Lanjutnya, dari inovasi program Dewi Cantik dan Solehah tersebut nantinya akan menghasilkan hasil akhir berupa data sosial ekonomi masyarakat by name by address di tingkat desa.
Data tersebut nantinya akan disimpan dalam aplikasi Sigap untuk mengakomodir kearifan lokal Aceh dan juga sepakat desa untuk mengakomodir kebutuhan nasional. Bila ini sukses dilakukan, akan menjadi grand desain pengentasan kemiskinan dan stunting yang pertama dan satu-satunya di Aceh.
Selain itu program inovasi ini, kata Mirzuan, juga diharapkan dapat menjadi brand inovasi Aceh Tengah tahun 2023 dan sekaligus dapat menginspirasi daerah lain.
"Diharapkan dengan integrasi ini, maka akan didapat satu data desa dengan tingkat kesejahteraan, pertanian, dan UMKM penduduk yang akan diakui oleh desa dan 12 OPD terkait. Selama ini semua OPD memiliki data sendiri dan bergerak divergen," kata Mirzuan.
Baca juga: Vima dan Raisya dinobatkan sebagai Agam Inong Aceh 2023
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Pemerintah daerah bersama Bappeda, BPS, Kominfo, universitas serta OPD terkait lainnya akan melaksanakan program Desa Cinta Statistik dengan nama Dewi Cantik Dan Solehah," kata T Mirzuan di Takengon, Rabu.
Menurutnya BPS sebagai penyelenggara statistik dasar dan pemerintah daerah sebagai penyelenggara statistik sektoral harus selalu bersinergi.
Selain itu, kata dia, desa sebagai penyelenggara pembangunan di level terkecil juga diharuskan untuk mampu menjalankan pembangunan yang berkualitas dengan data yang akurat.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah terus berupaya menyukseskan satu data Indonesia yang diamanahkan Presiden Joko Widodo melalui Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019.
"Hasil evaluasi penyelenggaraan statistik sektoral tahun 2022, didapat bahwa Indeks Pembangunan Statistik (IPS) Pemerintah Daerah Aceh Tengah mencapai angka 2,6 atau tertinggi nomor dua di Provinsi Aceh tepat di bawah Kota Banda Aceh," ujarnya.
Menurut dia, hal tersebut tidak terlepas dari dilakukannya kegiatan Survei Literasi Digital oleh Diskominfo Aceh Tengah bersama BPS Aceh Tengah. Kata dia, survei literasi digital itu merupakan satu-satunya di Aceh dan secara level nasional juga tidak semua kabupaten kota melakukannya.
"Prestasi semacam ini harus terus kita tingkatkan. Dari sisi statistik sektoral di desa, prestasi yang tinggi juga akan coba kita torehkan," ujarnya.
Lanjutnya, dari inovasi program Dewi Cantik dan Solehah tersebut nantinya akan menghasilkan hasil akhir berupa data sosial ekonomi masyarakat by name by address di tingkat desa.
Data tersebut nantinya akan disimpan dalam aplikasi Sigap untuk mengakomodir kearifan lokal Aceh dan juga sepakat desa untuk mengakomodir kebutuhan nasional. Bila ini sukses dilakukan, akan menjadi grand desain pengentasan kemiskinan dan stunting yang pertama dan satu-satunya di Aceh.
Selain itu program inovasi ini, kata Mirzuan, juga diharapkan dapat menjadi brand inovasi Aceh Tengah tahun 2023 dan sekaligus dapat menginspirasi daerah lain.
"Diharapkan dengan integrasi ini, maka akan didapat satu data desa dengan tingkat kesejahteraan, pertanian, dan UMKM penduduk yang akan diakui oleh desa dan 12 OPD terkait. Selama ini semua OPD memiliki data sendiri dan bergerak divergen," kata Mirzuan.
Baca juga: Vima dan Raisya dinobatkan sebagai Agam Inong Aceh 2023
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023