Pemerintah Kabupaten Bireuen, Aceh, berencana segera memindahkan 36 imigran Rohingya yang terdampar di Gampong Matang Pasi Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen ke wilayah Kota Langsa, Aceh.
"Kita akan pindahkan (Imigran Rohingya) ke kota Langsa, saya juga sudah komunikasikan dengan Wali Kota Langsa," kata Pj Bupati Bireuen, Aulia Sofyan, di Bireuen, Senin.
Rencana pemindahan tersebut dilakukan karena memang Bireuen tidak memiliki tempat yang representatif untuk menampung para imigran Rohingya.
Baca juga: Puluhan warga Rohingya kembali mendarat di Aceh, kali ini ke Bireuen
Di Langsa, kata Aulia, memang mempunyai tempat khusus untuk menampung para pengungsi, dan lokasinya juga cukup layak untuk ditempati.
"Karena di sana (Kota Langsa) ada tempat khusus, dan layak untuk imigran Rohingya," ujarnya.
Sebelumnya, sebanyak 36 imigran etnis Rohingya terdampar di Gampong Matang Pasi Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen, Aceh, mereka diterima masyarakat setempat, Senin (16/10) sekitar pukul 06.00 WIB.
Adapun 36 imigran Rohingya yang terdampar ke Bireuen tersebut terdiri dari 14 laki-laki, 12 perempuan dan juga terdapat 10 orang anak-anak.
Saat ini, Pemerintah Bireuen bersama stakeholder terkait masih menempatkan sementara para imigran tersebut di Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Gampong Cot Gapu, Kecamatan Kota Juang kabupaten setempat, sampai nanti dipindahkan.
Pemerintah setempat juga telah memberikan bantuan kebutuhan dasar untuk para imigran Rohingya ini berupa pakaian, air mineral dan makanan hingga pemeriksaan kesehatan.
Dalam kesempatan ini, Protection Associate United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), Faisal Rahman mengatakan, pihaknya segera mengambil langkah sesuai dengan arahan dari pemerintah terhadap penanganan para imigran Rohingya itu.
“Kita akan koordinasi dulu, hasil arahan Pj Bupati perlu ada kesiapan lagi agar kita bisa mengambil langkah yang terbaik seperti apa,” demikian Faisal Rahman.
Penulis: Siti Raisya Rani, mahasiswa Universitas Malikussaleh
Baca juga: Panglima Laot Aceh bantu tangani masalah pengungsi Rohingnya dengan hukum adat
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Kita akan pindahkan (Imigran Rohingya) ke kota Langsa, saya juga sudah komunikasikan dengan Wali Kota Langsa," kata Pj Bupati Bireuen, Aulia Sofyan, di Bireuen, Senin.
Rencana pemindahan tersebut dilakukan karena memang Bireuen tidak memiliki tempat yang representatif untuk menampung para imigran Rohingya.
Baca juga: Puluhan warga Rohingya kembali mendarat di Aceh, kali ini ke Bireuen
Di Langsa, kata Aulia, memang mempunyai tempat khusus untuk menampung para pengungsi, dan lokasinya juga cukup layak untuk ditempati.
"Karena di sana (Kota Langsa) ada tempat khusus, dan layak untuk imigran Rohingya," ujarnya.
Sebelumnya, sebanyak 36 imigran etnis Rohingya terdampar di Gampong Matang Pasi Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen, Aceh, mereka diterima masyarakat setempat, Senin (16/10) sekitar pukul 06.00 WIB.
Adapun 36 imigran Rohingya yang terdampar ke Bireuen tersebut terdiri dari 14 laki-laki, 12 perempuan dan juga terdapat 10 orang anak-anak.
Saat ini, Pemerintah Bireuen bersama stakeholder terkait masih menempatkan sementara para imigran tersebut di Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Gampong Cot Gapu, Kecamatan Kota Juang kabupaten setempat, sampai nanti dipindahkan.
Pemerintah setempat juga telah memberikan bantuan kebutuhan dasar untuk para imigran Rohingya ini berupa pakaian, air mineral dan makanan hingga pemeriksaan kesehatan.
Dalam kesempatan ini, Protection Associate United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), Faisal Rahman mengatakan, pihaknya segera mengambil langkah sesuai dengan arahan dari pemerintah terhadap penanganan para imigran Rohingya itu.
“Kita akan koordinasi dulu, hasil arahan Pj Bupati perlu ada kesiapan lagi agar kita bisa mengambil langkah yang terbaik seperti apa,” demikian Faisal Rahman.
Penulis: Siti Raisya Rani, mahasiswa Universitas Malikussaleh
Baca juga: Panglima Laot Aceh bantu tangani masalah pengungsi Rohingnya dengan hukum adat
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023