Kutacane (ANTARA Aceh) - Sejumlah supir angkutan umum yang melintasi jalan nasional jurusan Kutacane-Medan sepanjang 207 kilometer lebih dalam kondisi rusak parah, terutama di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.

"Yang rusak parah itu, ada beberapa titik. Seperti di Tiga Binanga, Kutabuluh, dan Mardinding," ucap supir angkutan penumpang Kutacane-Medan, Jefri (31), di Kutacane, Aceh Tenggara, Selasa.

Parahnya, kata dia, di tengah kondisi rusaknya jalan tersebut, kini telah dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk melakukan pungutan liar dengan meminta sejumlah uang karena telah menimbun dengan tanah.

Menurutnya, permintaan tersebut tidak bisa mereka tolak begitu saja. Apalagi, saat kondisi jalanan becek karena turun hujan, sehingga mengakibatkan genangan air begitu dalam.

"Ini tidak cuma dialami kami yang bawa penumpang, tetapi angkutan barang oleh truk-truk besar. Mau tak mau, kami harus ngasih karena kendaraan pelan melewati jalan rusak," terangnya.

Dandi Selian (51), supir angkutan penumpang mengatakan, kendaraannya sering bolak balik di ruas jalan yang menjadi trayek Kutacane-Medan. Tidak ayal, lanjutnya, jika kondisi jalan yang rusak, maka akan sangat dikeluhkan oleh pengemudi.

Pasalnya, kerusakan jalan yang berlarut-larut dan akan berpengaruh kepada umur komponen kendaraan. "Meski sudah sering kali dikeluhkan, tapi tetap saja jalan yang jadi akses utama menuju Medan, belum juga kunjung diperbaiki," tuturnya.

Dia menjelaskan, kerusakan jalan tersebut akan berimbas pada pendapatan. Pasalnya, ia mengaku, uang yang digunakan untuk memperbaiki kerusakan pada kendaraan menjadi lebih banyak dikeluarkan.

"Saya bawa sewa, satu kali dalam sehari pergi pulang. Tapi itu, tergantung dengan keadaan penumpang. Kalau lagi bagus, bisa lah kita bergaji. Kalau tak bagus, beli solar pun kita yang tanggung," katanya.

Lembaga swadaya masyarakat LIRA Aceh Tenggara mendesak, supaya balai jalan nasional untuk wilayah Sumatera Utara segera memperbaiki jalan rusak pada beberapa titik di Kabupaten Karo.

"Dana pemeliharaan jalan, cukup besar hingga. Tetapi kenapa kondisi jalan nasional di Karo rusak parah  seakan tidak pernah diatasi dengan tuntas," tegas Sekretaris LIRA Aceh Tenggara, Suharto.

"Kerusakan jalan seperti ini terjadi hingga ke perbatasan Tanah Karo dengan Aceh Tenggara. Tapi, kenapa begitu sulit dilakukan perbaikan. Padahal, jalur ini adalah jalan utama yang menghubungkan dua provinsi," ujarnya. 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017