Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebut empat kecamatan di Kota Subulussalam, Aceh hingga Sabtu (2/12) dilaporkan masih terendam banjir, yang dipicu curah hujan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir.
"Air masih menggenangi rumah warga di Kecamatan Sultan Daulat, Kecamatan Rundeng, Kecamatan Longkib dan Kecamatan Simpang Kiri dengan ketinggian air antara 20-80 centimeter," kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas melalui keterangan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBA di Banda Aceh.
Ia menjelaskan awalnya banjir luapan mulai melanda dua kecamatan di Subulussalam pada (21/11) yak k Kecamatan Rundeng dan Sultan Daulat. Kemudian banjir meluas ke Kecamatan Simpang Kiri dan Longkib akibat curah hujan tinggi.
Data terbaru BPBD Subulussalam, kata Ilyas, terdapat 23 desa yang terendam banjir tersebar di empat kecamatan tersebut.
“Curah hujan yang tinggi melanda Kota Subulussalam menyebabkan meluapnya sungai Lae Souraya sehingga mengakibatkan banjir,” ujarnya.
Dampak yang terendam mulai dari pemukiman warga, fasilitas umum, jalan nasional, hingga jalan akses desa.
"Saat ini akses jalan menuju Gampong Siperkas, Gampong Kuta Beringin Kecamatan Rundeng tergenang air di beberapa titik setinggi 20-80 centimeter. Sedangkan banjir yang menggenangi badan jalan di Gampong Singgersing, Sultan Daulat sudah mulai surut," ujarnya.
BPBD Subulussalam juga mencatat korban terdampak banjir di Kecamatan Daulat sebanyak 3.314 jiwa dalam 871 kepala keluarga (KK), Kecamatan Rundeng sebanyak 10.636 jiwa dalam 2.479 KK dan Kecamatan Longkip sebanyak 829 jiwa dalam 373 KK.
"Sedangkan di Kecamatan Simpang Kiri sebanyak 95 KK, dan jumlah jiwa masih dalam pendataan petugas BPBD Subulussalam. Pengungsi sebanyak 452 jiwa dalam 99 KK di Gampong Suak Jampak," ujarnya.
BPBD Subulussalam terus melakukan pendataan, berkoordinasi dengan perangkat desa, serta menyiagakan personel tim reaksi cepat untuk tetap berada di lokasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Air masih menggenangi rumah warga di Kecamatan Sultan Daulat, Kecamatan Rundeng, Kecamatan Longkib dan Kecamatan Simpang Kiri dengan ketinggian air antara 20-80 centimeter," kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas melalui keterangan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBA di Banda Aceh.
Ia menjelaskan awalnya banjir luapan mulai melanda dua kecamatan di Subulussalam pada (21/11) yak k Kecamatan Rundeng dan Sultan Daulat. Kemudian banjir meluas ke Kecamatan Simpang Kiri dan Longkib akibat curah hujan tinggi.
Data terbaru BPBD Subulussalam, kata Ilyas, terdapat 23 desa yang terendam banjir tersebar di empat kecamatan tersebut.
“Curah hujan yang tinggi melanda Kota Subulussalam menyebabkan meluapnya sungai Lae Souraya sehingga mengakibatkan banjir,” ujarnya.
Dampak yang terendam mulai dari pemukiman warga, fasilitas umum, jalan nasional, hingga jalan akses desa.
"Saat ini akses jalan menuju Gampong Siperkas, Gampong Kuta Beringin Kecamatan Rundeng tergenang air di beberapa titik setinggi 20-80 centimeter. Sedangkan banjir yang menggenangi badan jalan di Gampong Singgersing, Sultan Daulat sudah mulai surut," ujarnya.
BPBD Subulussalam juga mencatat korban terdampak banjir di Kecamatan Daulat sebanyak 3.314 jiwa dalam 871 kepala keluarga (KK), Kecamatan Rundeng sebanyak 10.636 jiwa dalam 2.479 KK dan Kecamatan Longkip sebanyak 829 jiwa dalam 373 KK.
"Sedangkan di Kecamatan Simpang Kiri sebanyak 95 KK, dan jumlah jiwa masih dalam pendataan petugas BPBD Subulussalam. Pengungsi sebanyak 452 jiwa dalam 99 KK di Gampong Suak Jampak," ujarnya.
BPBD Subulussalam terus melakukan pendataan, berkoordinasi dengan perangkat desa, serta menyiagakan personel tim reaksi cepat untuk tetap berada di lokasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023