Banda Aceh (ANTARA) - Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Satu Aceh menyatakan realisasi pendapatan negara hingga November 2024 di Provinsi Aceh mencapai Rp6,54 triliun atau 93,75 persen.
"Pendapatan negara di Provinsi Aceh hingga 30 November 2024 tercatat sebanyak Rp6,54 triliun atau 93,75 persen," kata Kepala Perwakilan Kemenkeu Satu Aceh Safuadi di Banda Aceh, Jumat.
Pernyataan tersebut disampaikan Safuadi usai rapat Asset & Liabilities Committee (ALCo) Regional Aceh. Rapat ALCo tersebut merupakan kegiatan rutin bulan mendistribusikan realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Regional Aceh.
Baca juga: BNPB dan Kemenkeu sosialisasi pentingnya pooling fund bencana di Aceh
Safuadi yang juga Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Aceh menyebutkan pendapatan negara tersebut terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp5,06 triliun atau dengan realisasi sebesar 82,43 persen dari target.
Kemudian, penerimaan bea dan cukai Rp362,48 miliar atau realisasi sebesar 190,93 persen. Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) juga berkinerja baik dengan penerimaan sebesar Rp1,13 triliun atau terealisasi 173,42 persen.
"PNPB melebihi target karena adanya peningkatan pendapatan jasa pelayanan pendidikan dan pendapatan dari layanan umum kesehatan. Serta kontribusi PNPB dari penerimaan lelang maupun pemanfaatan tanah dan bangunan barang milik negara," kata Safuadi.
Sedangkan realisasi belanja APBN Regional Aceh, kata Safuadi, hingga 30 November 2024 tercatat Rp45,99 triliun atau 89,48 persen. Belanja tersebut didominasi belanja operasional, dan belanja modal.
"Untuk belanja pemerintah pusat, realisasinya mencapai Rp16,1 triliun atau 82,59 persen dari target. Serta realisasi transfer ke daerah Rp29,88 triliun atau 90,83 persen," kata Safuadi
Baca juga: Kemenkeu: Realisasi pendapatan negara di Aceh capai Rp4,43 triliun