Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh melalui Pusat Kerohanian dan Moderasi Beragama (PKMB) membahas spirit moderasi beragama dan harmoni tahun politik melalui kolaborasi multisektor untuk penguatan ekonomi Aceh.
 
Rektor UIN Ar-Raniry Prof Dr Mujiburrahman di Banda Aceh, Kamis, mengatakan topik yang didiskusikan dalam Focus Group Discussion itu sangat penting mengingat saat ini sedang memasuki suasana politik menyambut pemilu legislatif dan pemilihan presiden.
 
"Seluruh pemangku kepentingan bangsa ini perlu bersinergi untuk menciptakan keadaan yang tenang dan harmonis di tengah masyarakat," kata Mujib.
 
Menurut dia tema moderasi beragama merupakan salah satu prioritas di jajaran Kementerian Agama. UIN Ar-Raniry sendiri sudah membentuk PKMB yang khusus mengelola aktivitas mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan dan pemangku kepentingan.
 
Ia berharap terjalin kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan di Aceh dalam mengembangkan sinergi dan kolaborasi untuk membangun negeri sesuai dengan prinsip rahmatan lil 'alamin.
 
Guru Besar Universitas Negeri Surabaya Prof Dr Siti Nur Azizah yang menjadi pembicara dalam kegiatan tersebut mengatakan moderasi beragama adalah cara beragama yang toleran, mengakui adanya perbedaan dan keberadaan agama serta kebenaran yang diyakini pihak lain.
 
"Stabilitas sosial politik Indonesia membutuhkan terjaminnya moderasi beragama karena dapat menghindari konflik-konflik keagamaan yang tidak perlu dan dapat berujung pada konflik-konflik kemasyarakatan yang dapat memecah belah bangsa," katanya.
 
Menurut dia kehidupan beragama di Indonesia sangat kompleks, plural sekaligus multikultural, terutama dalam tahun politik, sehingga dapat melahirkan dinamika persoalan yang juga beragam.
 
Ia mengatakan moderasi beragama sudah seharusnya menjadi program dan bagian dari kehidupan kampus yang kreatif untuk meredakan berbagai persoalan perbedaan yang terjadi di tengah masyarakat yang saat ini terjadi, seperti klaim kebenaran absolut, subjektivitas, arogansi ajaran agama, radikalisme dan sekularisme.
 
"Kampus perlu menjadi contoh dalam pengembangan komitmen toleransi untuk menghadapi radikalisme agama. Kampus harus menjadi pelaku dalam mengamalkan agama sekaligus merawat kebinekaan," katanya.
 
Siti Nur Azizah juga menegaskan bahwa moderasi beragama berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi syariah.
 
"Moderasi beragama dan ekonomi syariah berbagi nilai-nilai fundamental yang sejalan, seperti keadilan, etika, tanggung jawab sosial, dan keseimbangan dalam kehidupan. Moderasi dalam beragama juga mendorong praktik ekonomi yang adil dan merata," katanya.
 

Pewarta: M Ifdhal

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023