Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh menyatakan program moderasi agama yang gencar dilakukan merupakan upaya untuk memperkuat toleransi umat beragama.
"Moderasi agama bukan untuk memodernkan agama, tetapi untuk menguatkan toleransi antarumat beragama di Provinsi Aceh," kata Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Aceh Muhammad Iqbal di Banda Aceh, Kamis.
Pernyataan tersebut disampaikan Muhammad Iqbal pada fokus diskusi grup Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI). Diskusi membahas moderasi beragama bagi generasi milenial di Provinsi Aceh.
Muhammad Iqbal mengatakan program moderasi beragama yang dilaksanakan merupakan upaya pemerintah memperkuat kerukunan antarumat beragama. Tujuan moderasi ini untuk mencegah terjadinya konflik beragama.
Muhammad Iqbal mengatakan kerukunan atau toleransi antarumat beragama harus terus dijaga. Sebab, negara bisa hancur kalau umat beragama tidak bersatu dan saling berkonflik.
"Karena itu, kami terus memberi pemahaman program moderasi beragama kepada masyarakat, terutama generasi milenial yang merupakan pewaris masa depan Indonesia maupun Provinsi Aceh," kata Muhammad Iqbal.
Muhammad Iqbal menegaskan program moderasi beragama ini bukan menambah ajaran agama baru, tetapi bagaimana mewujudkan umat beragama menjalankan kepercayaannya seusai agama masing-masing.
"Moderasi beragama ini juga upaya untuk menangkal berita-berita bohong atau hoaks yang kini marak di berbagai media sosial. Dengan program moderasi beragama yang kami lakukan, toleransi antarumat beragama di Aceh semakin kuat," kata Muhammad Iqbal.
Kemenag: Moderasi beragama perkuat toleransi di Aceh
Kamis, 28 Oktober 2021 19:11 WIB