Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mencatat realisasi penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) pada tahun anggaran 2023 sebesar Rp146,37 miliar meningkat dibandingkan 2022 sebesar Rp143,49 miliar.
“Untuk tahun 2023 ini, total PAD yang berhasil kita kumpulkan sekitar 83,24 persen atau sebesar Rp146,37 miliar dari total target sebesar Rp174,58 miliar,” kata Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Aceh Barat Zulyadi di Aceh Barat, Selasa.
Ia menyebutkan pada tahun 2022 realisasi PAD Kabupaten Aceh Barat tercatat sebesar Rp143,49 miliar.
Sedangkan untuk pendapatan daerah terjadi penurunan, pada anggaran tahun 2023 sebesar Rp1,361 triliun dengan realisasi sebesar Rp1,146 triliun atau sebesar 84,24 persen.
Sedangkan realisasi pendapatan daerah pada tahun anggaran 2022 lalu sebesar Rp1,329 triliun
Zulyadi menjelaskan angka capaian penurunan PAD kabupaten tersebut hingga saat ini masih terus dilakukan finalisasi, sehingga diharapkan nantinya angka pendapatan asli daerah tersebut dapat diketahui secara maksimal.
“Angka ini masih terus kami rasionalisasi, kemungkinan angka pendapatan bisa bertambah,” katanya menambahkan.
Ada pun jenis pendapatan asli daerah di Kabupaten Aceh Barat diantaranya Pajak Daerah pajak hotel, pajak wisma, pajak pariwisata, pajak restoran, paja rumah makan, pajak kafetaria, pajak warung, pajak olahraga, pajak pagelaran kesenian, musik, tari, busana, permainan ketangkasan, kendaraan bermotor, pajak pertandingan olahraga.
Kemudian pajak reklame, pajak parkir, pajak sarang burung walet, pajak pajak air tanah, pajak mineral bukan logam dan batuan, serta aneka jenis pajak lainnya.
Zulyadi mengatakan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat masih terus berupaya menggenjot penerimaan pendapatan asli daerah, sebagai upaya untuk memaksimalkan pendapatan daerah guna meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Ia mengakui penurunan penerimaan PAD tersebut masih bersifat sementara, karena masih menunggu beberapa sumber lainnya terkait penerimaan daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
“Untuk tahun 2023 ini, total PAD yang berhasil kita kumpulkan sekitar 83,24 persen atau sebesar Rp146,37 miliar dari total target sebesar Rp174,58 miliar,” kata Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Aceh Barat Zulyadi di Aceh Barat, Selasa.
Ia menyebutkan pada tahun 2022 realisasi PAD Kabupaten Aceh Barat tercatat sebesar Rp143,49 miliar.
Sedangkan untuk pendapatan daerah terjadi penurunan, pada anggaran tahun 2023 sebesar Rp1,361 triliun dengan realisasi sebesar Rp1,146 triliun atau sebesar 84,24 persen.
Sedangkan realisasi pendapatan daerah pada tahun anggaran 2022 lalu sebesar Rp1,329 triliun
Zulyadi menjelaskan angka capaian penurunan PAD kabupaten tersebut hingga saat ini masih terus dilakukan finalisasi, sehingga diharapkan nantinya angka pendapatan asli daerah tersebut dapat diketahui secara maksimal.
“Angka ini masih terus kami rasionalisasi, kemungkinan angka pendapatan bisa bertambah,” katanya menambahkan.
Ada pun jenis pendapatan asli daerah di Kabupaten Aceh Barat diantaranya Pajak Daerah pajak hotel, pajak wisma, pajak pariwisata, pajak restoran, paja rumah makan, pajak kafetaria, pajak warung, pajak olahraga, pajak pagelaran kesenian, musik, tari, busana, permainan ketangkasan, kendaraan bermotor, pajak pertandingan olahraga.
Kemudian pajak reklame, pajak parkir, pajak sarang burung walet, pajak pajak air tanah, pajak mineral bukan logam dan batuan, serta aneka jenis pajak lainnya.
Zulyadi mengatakan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat masih terus berupaya menggenjot penerimaan pendapatan asli daerah, sebagai upaya untuk memaksimalkan pendapatan daerah guna meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Ia mengakui penurunan penerimaan PAD tersebut masih bersifat sementara, karena masih menunggu beberapa sumber lainnya terkait penerimaan daerah.
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024