Dinas Pertanian (Distan) Aceh Besar menyatakan penyuluh pertanian kabupaten setempat terutama sektor komoditas jagung/padi memerlukan studi banding untuk peningkatan kapasitas dan kompetensi, sehingga mereka dapat bertugas secara baik.
"Kalau penyuluhnya kurang kompeten, maka, bagaimana dia bisa melaksanakan fungsinya dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani," kata Kabid Penyuluhan Distan Aceh Besar, Rita Aulia, di Aceh Besar, Kamis.
Rita menyampaikan, peningkatan kapasitas dan kompetensi penyuluh itu tidak hanya dapat dilakukan melalui pelatihan secara teoritis, tetapi juga dengan kegiatan magang, studi banding, dan bentuk praktik lainnya.
Kata dia, langkah peningkatan kapasitas penyuluh tersebut penting karena mereka harus melakukan pengembangan keterampilan petani, terutama untuk komoditas jagung, dan proses pendampingannya harus berkelanjutan.
Peningkatan keterampilan petani, lanjut dia, tidak cukup hanya dengan sekedar pelaksanaan bimbingan teknis (Bimtek) atau pelatihan saja, tetapi mereka juga perlu melihat tempat-tempat yang sudah berhasil.
"Sehingga, selain menambah pengetahuan dan wawasan, juga dapat menggugah motivasi serta semangat dalam mengembangkan usaha taninya," ujarnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Rita menegaskan bahwa peningkatan kompetensi para penyuluh pertanian sangat dibutuhkan, mengingat mereka memiliki tugas membina dan berusaha bagaimana meningkatkan keterampilan petani.
Karena itu, dirinya berharap pelatihan yang berkelanjutan sesuai perkembangan melalui studi banding kepada penyuluh dapat diberikan, mengingat selama ini penyuluh di Aceh Besar masih minim mendapatkan pendidikan yang mumpuni.
"Penyuluh juga sangat membutuhkan, magang, studi banding dan praktik. Karena jangan sampai nantinya petani lebih pintar dibandingkan para penyuluh," demikian Rita Aulia.
Baca juga: Aceh Besar salurkan bantuan pangan tahap pertama
Baca juga: Cara Aceh Besar tingkatkan kerja sama daerah jaga inflasi bahan pangan
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
"Kalau penyuluhnya kurang kompeten, maka, bagaimana dia bisa melaksanakan fungsinya dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani," kata Kabid Penyuluhan Distan Aceh Besar, Rita Aulia, di Aceh Besar, Kamis.
Rita menyampaikan, peningkatan kapasitas dan kompetensi penyuluh itu tidak hanya dapat dilakukan melalui pelatihan secara teoritis, tetapi juga dengan kegiatan magang, studi banding, dan bentuk praktik lainnya.
Kata dia, langkah peningkatan kapasitas penyuluh tersebut penting karena mereka harus melakukan pengembangan keterampilan petani, terutama untuk komoditas jagung, dan proses pendampingannya harus berkelanjutan.
Peningkatan keterampilan petani, lanjut dia, tidak cukup hanya dengan sekedar pelaksanaan bimbingan teknis (Bimtek) atau pelatihan saja, tetapi mereka juga perlu melihat tempat-tempat yang sudah berhasil.
"Sehingga, selain menambah pengetahuan dan wawasan, juga dapat menggugah motivasi serta semangat dalam mengembangkan usaha taninya," ujarnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Rita menegaskan bahwa peningkatan kompetensi para penyuluh pertanian sangat dibutuhkan, mengingat mereka memiliki tugas membina dan berusaha bagaimana meningkatkan keterampilan petani.
Karena itu, dirinya berharap pelatihan yang berkelanjutan sesuai perkembangan melalui studi banding kepada penyuluh dapat diberikan, mengingat selama ini penyuluh di Aceh Besar masih minim mendapatkan pendidikan yang mumpuni.
"Penyuluh juga sangat membutuhkan, magang, studi banding dan praktik. Karena jangan sampai nantinya petani lebih pintar dibandingkan para penyuluh," demikian Rita Aulia.
Baca juga: Aceh Besar salurkan bantuan pangan tahap pertama
Baca juga: Cara Aceh Besar tingkatkan kerja sama daerah jaga inflasi bahan pangan
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024