Pemerintah Kabupaten Aceh Besar menyatakan terus meningkatkan kerja sama antar daerah penghasil pasokan bahan pangan dalam upaya menjaga tingkat inflasi tetap stabil.

“Kerja sama antar daerah ini merupakan bagian menjaga ketahanan pangan termasuk stabilisasi harga seiring persediaan dan permintaan seimbang. Langkah ini juga bagian tindak lanjut dari Rakor Pengendalian Inflasi yang dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia, Tito Karnavian,” kata Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto di Jantho, Selasa.

Ia menjelaskan selain memperkuat kerja sama antar daerah dengan kabupaten/kota penghasil komoditas pangan, pihaknya juga melakukan operasi pasar yang disesuaikan dengan kemampuan daerah.

“Operasi pasar dilaksanakan di lokasi lokasi yang jauh dari jangkauan mata rantai distribusi pasar dan kita juga ikut menggandeng mitra dari level provinsi dan BUMN serta Bulog untuk ketersediaan komoditi utama sembako,” katanya.

“Kita telah melakukan langkah tersebut sejak tahun 2022 hingga kini terus berlangsung, dengan sasaran daerah atau kawasan yang dinilai sangat membutuhkan,” kata Iswanto.

Pemkab Aceh Besar bersama mitra juga melakukan penanaman komoditi palawija dan hortikultura, seperti cabai dan jagung untuk menjamin terus lestarinya ketahanan pangan di Aceh Besar.

Kemudian dirinya bersama jajaran Forkopimda dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Aceh Besar, juga rutin melakukan pemantauan pasar, terutama pasar pasar tradisional yang menjadi pusat transaksi di Aceh Besar, seperti Pasar Induk Lambaro dan Pasar Keutapang.

“Insya Allah, laju inflasi kita di Aceh Besar bisa ditekan dan terus berada dalam koridor batas toleransi sesuai permintaan Pak Mendagri,” kata Iswanto.

Baca juga: Pemkab Aceh Selatan intensifkan pantau pasar guna kendalikan inflasi

Pewarta: M Ifdhal

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024